Sejarah Desa : Kerajaan Karang Asem Bali di Pulau Lombok

- 28 Juni 2022, 06:25 WIB
Bangsawan Lombok, circa 1870.
Bangsawan Lombok, circa 1870. /

BERITA MANDALIKA - Sejarah telah mencatat bahwa Pulau Lombok pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Karang Asem Bali yang berkedudukan di Cakranegara dengan seorang raja bernama Anak Agung Gde Jelantik.

Dikutip beritamandalika.com dari laman resmi kalijagatimurdesa.id, Berakhirnya kekuasaan Kerajaan Karang Asem Bali di Pulau Lombok setelah datangnya Belanda pada Tahun 1891. 

Dimana Belanda pada waktu itu ingin menguasai Pulau Lombok dengan dalih pura-pura membantu rakyat Lombok yang dianggap tertindas oleh Pemerintahan Raja Lombok yaitu Anak Agung Gede Jelantik. 

Pada masa kekuasaan Raja Lombok yaitu Anak Agung Gde Jelantik, wilayah Desa Senggigi ( Dusun Mangsit, Kerandangan, Senggigi dan Dusun Loco) masih bergabung dengan Desa Senteluk yang sekarang menjadi Desa Meninting. 

Sedangkan pada tahun 1962 Desa Senteluk pecah menjadi 2 (Dua) desa yaitu Desa Meninting dan Desa Batulayar dan Dusun Mangsit,Kerandangan,Senggigi dan Dusun Loco bergabung ke Desa Batulayar. 

Pemberian nama Desa Batulayar pada waktu itu yang lazim disebut dengan Pemusungan/Kepala Dea Batulayar. Berdasarkan hasil musyawarah nama Batulayar diambil dari nama tempat yang amat terkenal. 

Bernama makam Batulayar yang sampai saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat Pulau Lombok pada khususnya dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat pada umumnya.

Pada tahun 2001 Desa Batulayar dimekarkan menjadi 2 (dua) yaitu Desa Batulayar (sebagai Desa Induk) dan Desa Senggigi (sebagai Desa Persiapan) dengan SK.Bupati.***

 

Sumber : Berbagai Sumber 

Editor: Abdul Karim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x