Turki Ikut Marah dan Cari Pelaku Penyerangan Rudal di Pelabuhan Odessa

- 28 Juli 2022, 17:24 WIB
Finlandia dan Swedia akhirnya mendapat persetujuan dari Turki untuk bergabung dengan aliansi pertahanan, NATO.
Finlandia dan Swedia akhirnya mendapat persetujuan dari Turki untuk bergabung dengan aliansi pertahanan, NATO. /Reuters/DADO RUVIC/REUTERS

BERITA MANDALIKA - Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengkonfirmasi bahwa para pejabat di Rusia membantah ada hubungan apapun dengan serangan rudal yang menargetkan pelabuhan Ukraina Odessa di Laut Hitam.

“Selama kontak kami dengan Rusia, Rusia telah memberitahu kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini," kata dia.

"Saat ini mereka mempelajari masalah ini secara menyeluruh dan detail,” kata Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar dalam sebuah pernyataan.

Akar, yang menandatangani perjanjian gandum atas nama Ankara, menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan timpalannya dari Ukraina Oleksiy Reznikov dan Menteri Infrastruktur Oleksandr Kobrakov - penandatangan perjanjian Ukraina - tentang serangan itu.

Dia juga menyatakan bahwa sebuah rudal menghantam silo gandum dan yang lainnya mendarat di daerah terdekat. 

Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa serangan itu tidak mempengaruhi pemuatan di dermaga pelabuhan Odessa.

Menteri menambahkan bahwa kerja sama Turki dengan Rusia dan Ukraina akan berlanjut, dan bahwa perwakilan dari tiga negara dan PBB telah mulai bekerja di Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul. 

Sementara itu, Amerika Serikat mengutuk serangan rudal di pelabuhan Odessa, menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan itu dan melanggar kewajibannya untuk mencabut embargo ekspor biji-bijian dalam kerangka perjanjian yang ditandatangani Jumat di Istanbul.

"Serangan ini menimbulkan keraguan serius tentang kredibilitas kepatuhan Rusia terhadap perjanjian kemarin dan merusak pekerjaan PBB, Turki dan Ukraina untuk membawa bahan makanan pokok ke pasar global," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengungkapkan rencana Dinas Keamanan Ukraina untuk merekam video palsu tentang pengejaran dan penangkapan "penyabotase Rusia" di Odessa.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x