BERITA MANDALIKA - Meski daerah Lombok dikenal dengan keindahan wisata baharinya namun tak banyak yang tahu bahwa ada banyak cerita mistis di Lombok yang sejak turun menurut dipercaya masyarakat Lombok.
Salah satunya tentang Desa Basari, Desa yang hilang secara misterius di Lombok Utara dan beberapa warga juga mengakui tentang kisah hilangnya Desa Besari ini.
Desa Besari merupakan desa yang dipercaya hilang saat penjajahan kerajaan Karangasem Bali di Pulau Lombok. Desa ini diduga terletak di Dusun Kerta, Desa Ganggelang Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Menurut cerita masyarakat yang beredar, Desa Besari ini sama seperti desa pada umumnya, namun hanya tak kasat mata.
Menurut Parhat, Kepada Dusun Gangga ada cerita mistis tentang Desa Besari yang hilang.
"Kan orang tua dulu doanya semacam doanya terkabul yang penting desa saya yang di sini ndak dijajah sama orang, tetapi satu saat orang bisa lihat. Katanya ada orang luar yang jualan tikar dari sebelah sana. dan jualannya di Desa Besari ini," ceritanya seperti dikutip Beritamandalika.com dari Youtube Trans7 Official.
"Penah juga ada orang yang kawin ke sana, tetapi ndak balik-balik setelah ditelusuri,"tambahnya.
Selain itu, cerita lain juga datang dari Amiq Khalid Sesepuh asal Dusun Kerta.
Ia menceritakan dahulunya Desa Besari milik Datok seoarang anak raja Gangga yang ketujuh , karena anak raja itu trelahir tidak normal, kerajaan pun memutuskan dan memerintah orang kepercayaan sang raja untuk dibawa ke Desa Besari.
Konon setelah menetap di Desa Besari, ia kembali normal dan berikan kerjaan kepada anakanya dan kemudian dikenal dengan Desa Besari. Dibawah kepeminpinannya Kerajaan Besari ini menjadi makmur.
Kerjaan Besari ini konon hilang karena kerjaan tidak mau tunduk dengan kerajaan Karangasem yang saat itu menjajah Lombok.
Raja Besari pun memutuskan sesuatu agar kerajaannya tidak dijajah dan tunduk kepada Kerajaan Karangasem dengan menyirami air jampi-jampir dan menyiramkannya ke seluruh Desa.
"Dia dateng ke Lombok Utara ini karena Kerajaan Besari ini merupakan kerajaan yang kuat imannya yang memeluk agama Islam," kata Amiq Khalid. (Hayyan). ***