Lebaran Adat Bayan Lombok Utara di Masjid Kuno yang Unik, Siapa yang Pernah Ke Sana?

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Momen yang paling ditunggu usai berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu perayaan Idul Fitri. 

Di berbagai daerah di Indonesia, ada berbagai tradisi yang unik jelang Idul Fitri dilaksanakan, termasuk bagi masyarakat Adat Bayan di Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Dalam perayaan satu Sawal/Idul Fitri bagi masyarakat Adat Bayan, biasanya ditentukan berdasarkan Wariga Adat dan Sereat Adat yang setiap tanggalnya punya selirih dua atau tiga hari dengan tanggal Hijriah.

Untuk proses perayaan Lebaran Adat Bayan biasanya dilaksanakan selama dua hari : hari pertama (Kayu Aiq), dan hari kedua (Gawe). 

Di hari pertama, kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Adat Bayan seperti mengusap di Makam Reak dan Mas Penghulu yang dilakukan oleh laki-laki. 

Tidak hanya itu, di hari pertama juga para perempuan Adat Bayan membuat jajanan tradional , seperti Peset, Wajik dan lain-lainnya untuk disuguhkan di hari kedua. 

Di hari kedua sebagai acara puncak, kegiatan dilakukan seperti membuat ancak (wadah tempat menaruh nasi), dan lauk yang terbuat dari babmbu benrbentuk segi empat. Kegiatan ini dilakukan oleh laki-laki.

Di hari kedua bagi para perempuan Adat Bayan melaksanakan tugas, seperti mencuci berasm membuat lauk, mempersiapkan jajanan-makanan dan ditaruh di dalam sampak yang bakal dinaikan di Berugak Agung. 

Proses terakhir dari Lebaran Adat Bayan, yaitu Meriap di Berugak Agung.

Dalam proses ini masyarakat, para Kyai Adat, dan tokoh adat makan bersama yang bakal dipersilahkan Amak Lokaq gantungan rombong dengan menyampaikan niat da nazar dari masyarakat adat.

Sementara kegiatan yang dilakukan di masjid Kuno, seperti Solat, Tekangang fitrah dan takbiran. ***