Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Lukas Enembe, seorang putra asli Papua, meniti pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi dengan perjalanan yang luar biasa. Setelah menyelesaikan studi di Universitas Sam Ratulangi pada tahun 1995, Lukas aktif di organisasi kemahasiswaan dan memulai kariernya sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Merauke.
Setelah mengambil izin belajar di Australia pada tahun 1998, Lukas kembali dan terjun ke dunia politik di Papua. Menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya dan kemudian terpilih sebagai Bupati, karier politiknya semakin berkembang. Lukas Enembe memimpin Papua sebagai Gubernur selama dua periode berturut-turut, dari 2013 hingga 2018 dan 2018 hingga 2023.
Namun, sejak akhir 2022, namanya menjadi sorotan karena terjerat kasus suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur di Papua. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkapnya pada Januari 2023, dan proses peradilan mengungkapkan kondisi kesehatannya yang kurang prima.
Meskipun terkendala kesehatan, Lukas Enembe dihukum delapan tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta di tingkat pertama. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonisnya menjadi 10 tahun penjara di tingkat banding. Selain itu, ia harus membayar uang pengganti yang besar. Vonis ini mencakup pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama lima tahun setelah menjalani pidana pokoknya.
Perjalanan Lukas Enembe, yang mencakup prestasi pendidikan, karier politik, dan akhirnya terjerat kasus korupsi, menjadi sorotan pahit dalam sejarah kepemimpinan di Papua. ***
