Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kasus dugaan pelecehan seksual kepada santriwati kembali terjadi, kali ini terjadi di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Kapolres Sumbawa AKBP Heru Muslimin terkait dugaan kasus pelecehan santriwati tersebut saar ini masih melakukan pendalaman.
Dalam proses pendalaman kasus tersebut, Polres Sumbawa melakukan serangkaian proses, sepetrti pengumpulan data dan keterangan kepada pihak yang mengetahui atau terlibat dalam dugaan ksus pelecehan santriwati tersebut.
Ketika ditanya siapa saja yang masuk dalam rangkaian klarifikasi tersebut, pihak Polres Sumbawa memilih untuk tidak menjawab.
"Yang jelas sudah ada beberapa saksi yang kami periksa," terangnya.
Sementara itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di Kabupeten Sumbawa sudah memberikan pendampingan kepada korban dan LPA Kota Mataram menaruh atensi khusus untuk kasus tersebut.
"Teman-teman dari LPA Sumbawa sudah memberikan pendampingan kepada korban. Kami dari sini (Mataram) juga tetap memberikan atensi khusus," kata Joko Jumadi dilansir dari Antara.
Dalam dugaan kasus pelecehan seksual di Sumbawa tersebut, jumlah korban sebanyak 29 santriwati dan 27 diantaranya sudah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian setempat.
Motif oknum melakukan pelecehan tersebut ketika santriwati mencium tangan sebagai rasa hormat santri, namun kondisi itu justri dimanfaatkan untuk meraba dada korban. ***
