Pemprov NTB dan Bea Cukai Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal

- 26 Agustus 2023, 06:30 WIB
Pemprov NTB dan Bea Cukai ajak masyarakat perangi rokok ilegal
Pemprov NTB dan Bea Cukai ajak masyarakat perangi rokok ilegal /Ntbprov/


MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT
- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, melalui Biro Perekonomian Setda NTB dan kantor Bea Cukai Mataram terus berupaya menggempur peredaran rokok ilegal.

Tidak hanya melakukan inspeksi mendadak (Sidak), sosialisasi kepada masyarakat luas juga digalakkan untuk bersama-sama menggempur peredaran rokok ilegal khususnya di wilayah NTB.

Kepala Biro Perekonomian Setda NTB Wirajaya Kusuma menghimbau agar masyarakat harus ikut menjadi garda terdepan dalam memutus peredaran rokok ilegal dengan tidak menjual hingga memproduksi rokok yang tanpa cukai.

"Tentu harapan kami masyarakat harus menjadi ujung tombak dalam pemberantasan rokok ilegal ini, dengan tidak menggunakan, menyimpan menjual apalagi membelinya," katanyaWirajaya saat sosialisasi gempur rokok ilegal yang di rangkai dengan senam massal bersama bertempat di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB Jum'at (25/08).

Ditambahkan wirajaya, maraknya peredaran rokok ilegal berdampak pada pendapatan daerah serta merugikan negara.

Ia berharap setelah kegiatan tersebut, semua pihak harus merapatkan barisan dalam upaya menghempur peredaran rokok ilegal.

"Tahun ini daerah mendapatkan sekitar 400 miliar melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBCHT), saya harap dengan kolaborasi bersama tahun depan akan meningkat," katanya.

Sementara itu, perwakilan Bea Cukai Mataram Adi Cahyono menjelaskankan beberapa tips agar masyarakat mengenali rokok tak ber cukai atau ilegal.

Ia menyebut salah satu ciri rokok ilegal yang mudah dikenali yakni tidak menggunakan pita cukai, menggunakan pita cukai bekas/palsu dan terakhir menggunakan pita cukai beda.

"Biasanya akan ketahuan dari jumlah isi batang, proses pembuatan tidak menggunakan sigaret kretek tangan ( SKT) melainkan Sigaret Kretek Mesin(SKM), serta tidak tercantum perusahaan yang memproduksi," jelas Adi.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x