Antisipasi Resiko Banjir, Pemkot Bima Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

- 13 November 2023, 22:21 WIB
Ilustrasi Banjir (Arsip). (Antara / M Ghofar)
Ilustrasi Banjir (Arsip). (Antara / M Ghofar) /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur banjir sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko bencana banjir, yang sering melanda kota tersebut, khususnya pada tahun 2006 dan 2016.

Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum, yang sebelumnya terlibat dalam penanganan banjir 2016, menganggap inisiatif pembangunan tersebut sebagai langkah positif dalam memperkuat ketangguhan Kota Bima menghadapi potensi banjir di masa depan. Gagasan ini dianggap penting untuk menangani dampak bencana banjir baik secara preventif maupun pasca kejadian.

"Kejadian banjir dahsyat pada waktu itu teridentifikasi disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya curah hujan ekstrem, rendahnya daya serap tanah akibat kerusakan lingkungan serta adanya momen peningkatan volume air laut berupa banjir rob di saat bersamaan memperparah kondisi saat itu," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/11).

Rum menyoroti pentingnya dokumentasi kontinjensi bencana sebagai panduan dalam menghadapi kejadian bencana banjir. Dengan merinci langkah-langkah strategis, seperti perbaikan sistem drainase, pembuatan ruang terbuka, dan taman kota sebagai area resapan, pemerintah berharap dapat mengurangi risiko dan dampak banjir perkotaan secara signifikan.

Langkah terintegrasi dari hulu ke hilir, termasuk pembuatan sistem pemantauan cuaca dan peringatan dini, dianggap esensial dalam menjaga kota tersebut dari ancaman banjir. Meskipun diakui adanya keterbatasan anggaran daerah, Pemerintah Kota Bima berencana untuk mencari pembiayaan melalui APBD provinsi dan APBN.

Dalam konteks ini, Rum juga menyoroti perlunya perbaikan pola hidup masyarakat dan menyuarakan ikhtiar mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual, dengan memakmurkan masjid sebagai landasan spiritual. Baginya, banjir dapat dilihat sebagai ujian atau konsekuensi dari rusaknya moral dan perilaku menyimpang masyarakat.

Sebagai penutup, Rum mengajak untuk menggali pemahaman sejarah, merujuk pada kisah banjir pada masa Nabi Nuh, yang menekankan pada moral dan keimanan sebagai penyebab turunnya bencana banjir. Dengan pendekatan holistik dan pemahaman nilai-nilai, Kota Bima berharap dapat mengatasi risiko banjir dan membangun kota yang tangguh terhadap bencana. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x