BPBD Kota Mataram Siagakan Personel Hadapi Cuaca Ekstrem: Patroli di Titik Rawan Bencana

- 17 Maret 2024, 07:50 WIB
ILUSTRASI Abrasi.*
ILUSTRASI Abrasi.* /DOK. PR/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengambil langkah proaktif dengan menyiagakan puluhan personel untuk melakukan patroli di sejumlah titik rawan bencana akibat cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem, seperti angin kencang disertai hujan deras, berpotensi menyebabkan gelombang pasang dan luapan air sungai di wilayah tersebut.

"Cuaca ekstrem yang saat ini terjadi berupa angin kencang disertai hujan, berpotensi terjadinya gelombang pasang dan luapan air sungai," katanya di Mataram, Sabtu.

Ditambahkan oleh Mahfuddin, geografis Kota Mataram yang berada di wilayah hilir menambah risiko dampak cuaca ekstrem, karena bisa menerima air kiriman dari hulu. Oleh karena itu, waspada tetap menjadi kunci dalam menghadapi kondisi tersebut.

Selain itu, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga 10 hari ke depan.

Untuk itu, BPBD Kota Mataram menurunkan 75 personel setiap hari untuk melakukan patroli di titik rawan bencana, seperti pesisir pantai, pinggir kali, dan saluran rawan genangan.

Tidak hanya BPBD, tim dari berbagai dinas seperti Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Pemadam Kebakaran juga turut siaga untuk menangani dampak cuaca ekstrem sesuai dengan bidang masing-masing.

Meskipun telah terjadi peningkatan ketinggian air di beberapa sungai yang melintasi Kota Mataram, seperti Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok, dan Unus, Mahfuddin mengingatkan bahwa potensi luapan air sungai dan ketinggian gelombang tetap harus diwaspadai.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan disarankan untuk berada di rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak, guna menghindari kemungkinan dampak buruk akibat cuaca ekstrem.***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah