Relokasi Mendesak: Langkah Penanggulangan Bencana Gelombang Pasang di Mapak Indah Mataram

- 22 Maret 2024, 22:17 WIB
rumah warga di pesisir Pantai Mapak Indah, Sekarbela Kota Mataram
rumah warga di pesisir Pantai Mapak Indah, Sekarbela Kota Mataram /Instagram/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggarisbawahi perlunya relokasi ratusan kepala keluarga (KK) yang masih tinggal di pinggir pantai untuk mencegah bencana gelombang pasang yang terjadi setiap tahun.

Kepala Pelaksana Badan tersebut, Mahfuddin Noor, menyatakan bahwa relokasi merupakan bagian penting dari upaya mitigasi bencana secara struktural, meskipun membutuhkan anggaran yang besar.

"Relokasi menjadi salah satu bagian mitigasi bencana secara struktural, tetapi membutuhkan anggaran besar," katanya di Mataram, Jumat.

Menanggapi cuaca ekstrem berupa gelombang pasang di Mapak Indah, Sekarbela, Mahfuddin menyebut bahwa dampaknya telah merusak 15 rumah warga di kawasan tersebut.

Hal serupa terjadi setiap tahun, dengan gelombang pasang yang juga merusak puluhan rumah pada tahun-tahun sebelumnya.

Mahfuddin menekankan pentingnya langkah relokasi sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.

Saat ini, ratusan KK masih tinggal di pinggir pantai Kota Mataram, terutama di daerah yang terancam abrasi seperti Pantai Mapak Indah.

Meskipun anggaran terbatas, Pemerintah Kota Mataram telah mengambil langkah awal dengan melarang pembangunan rumah baru di pinggir pantai.

Ia juga mendorong penggunaan konstruksi tahan banjir rob untuk rumah-rumah yang akan dibangun di kawasan pesisir.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah