Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sitti Rohmi Djalilah, yang akrab disapa dengan Rohmi, maju sebagai calon gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk Pilkada 2024. Berpasangan dengan Dr. H. Musyafirin, Bupati Sumbawa Barat dua periode, Rohmi membawa modal kuat dari dukungan luas dan latar belakang keluarganya yang kharismatik.
Mengenai harta kekayaan, Rohmi memiliki sejumlah aset yang signifikan. Rinciannya meliputi tanah dan bangunan di beberapa lokasi strategis, kendaraan, dan sejumlah kas serta setara kas. Meskipun detail spesifik tentang total kekayaannya belum dipublikasikan secara luas, harta kekayaannya mencerminkan profil seorang pemimpin yang berpengalaman dan memiliki kapabilitas finansial yang baik untuk mendukung kampanyenya.
Rohmi adalah cucu dari Maulana Syech TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, seorang ulama kharismatik dan pahlawan nasional, yang menambah nilai tersendiri dalam perjuangannya meraih posisi gubernur.
Sebelumnya, Rohmi telah menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 bersama H. Zulkieflimansyah, memberikan pengalaman eksekutif yang matang dalam pemerintahan.
Menurut Data LHKPN, harta Rohmi pada tahun 2023 tercatat Rp. 38.360.552.000 dan meningkat 7 Miliar selamanya menjadi Wakil Gubenur NTB.
Rohmi: Perjalanan Keberhasilan dari Tanah hingga Kendaraan
Menjadi seorang Wakil Gubernur NTB tidak hanya membutuhkan kebijaksanaan dalam pemerintahan, tetapi juga dalam mengelola kekayaan pribadi. Rohmi, dengan kekayaan mencapai Rp 25,75 miliar pada tahun 2018, membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan manajemen yang tepat.
Komposisi kekayaannya pada tahun tersebut begitu beragam. Dari tanah dan bangunan senilai Rp24,8 miliar, yang terdiri dari sembilan bangunan dan 34 tanah, hingga alat transportasi dan mesin senilai Rp215 juta, Rohmi memiliki portofolio yang solid. Tidak hanya itu, kas dan setara kas senilai Rp441.920.679 juga menjadi bagian dari kekayaannya, menunjukkan kecerdasannya dalam mengelola keuangan.
Setahun berlalu, Rohmi terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada tahun 2019, kekayaannya naik menjadi Rp 31,10 miliar, dengan tambahan pada tanah dan bangunan serta alat transportasi dan mesin. Meskipun utangnya tetap sebesar Rp1 miliar, hal itu tidak menghentikan langkahnya menuju puncak kesuksesan.
Tahun 2020 menjadi penanda penting dalam perjalanan kekayaannya. Dengan tanah dan bangunan yang meningkat menjadi Rp25,88 miliar, Rohmi menunjukkan keberhasilannya dalam mengelola aset properti. Meskipun alat transportasi dan mesin mengalami sedikit penurunan nilainya menjadi Rp735 juta, langkahnya tetap mantap.
Pada tahun-tahun berikutnya, Rohmi terus menunjukkan kecemerlangan. Harta kekayaannya pada tahun 2021 meningkat menjadi Rp32,89 miliar, dengan tanah dan bangunan yang kembali naik nilainya. Meskipun terjadi penurunan pada alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya mengalami kenaikan yang menggembirakan.
Tahun terakhir jabatannya, 2022, menjadi puncak kesuksesannya. Dengan total kekayaan mencapai Rp 36,63 miliar, Rohmi berhasil mencapai titik tertinggi dalam perjalanannya. Properti di berbagai daerah seperti Jakarta, Lombok, dan Depok menjadi bagian dari portofolio kekayaannya, menandai pengaruhnya yang merata. Meskipun memiliki utang senilai Rp1,20 miliar, Rohmi membuktikan bahwa dengan manajemen yang tepat, kesuksesan dapat diraih.
Kisah Rohmi tidak hanya menginspirasi dalam bidang politik, tetapi juga dalam pengelolaan kekayaan pribadi. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras, Rohmi membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan, baik di ranah publik maupun pribadi.***
