Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Menjelang 100 hari menuju ke Piala Dunia U-20 yang akan diselenggerakan di Indonesia tepat di mulai pada 20 Mei 2023 nantinya ini, pastinya menjadi salah satu tanggung jawab untuk pelatih TimNas Indonesia yang bernama Shin Tae Yong.
Pelatih asal negara yang diminati di bidang industrial entertainment ini, memang sudah melakukan banyak sekali persiapan untuk pihak TimNas Indonesia. Beberapa kontribusi kinerja dari Shin Tae Yong patut diacungkan jempol.
Selain juga melakukan pembukaan atau opening dari 100 hari menyambut datangnya Piala Dunia U-20 di Studion Gelora Bung Karno, dan melakukan tembakan goal ke gawang yang ada di lapangan luas perhelatan pertandingan sepak bola bersama dengan Presiden Pak Jokowi dan juga Menpora, Zainuddin Amali. Shin Tae Yong juga melakukan tugas lainnya.
Baru-baru ini pihak Piala Dunia sedang menyiapkan adanya acara turnamen mini di Jakarta dalam rangka persiapan menhadapi Piala Dunia U-20 2023. Acara ini akan diselenggarakan 3 hari saja dengan jadwal yang tidak teratur yaitu pada 17, 19, dan 22 Februari mendatang.
Maka dari itu para pemain TimNas sedang mempersipkan adanya turnamen mini yang masih belum ditentukan di mana tempat berlangsungnya ini. Hal ini menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab dari Shin Tae Yong dalam persiapan menuju ke Piala Dunia U-20.
Sebelum diadakan turnamen mini yang akan dilakukan oleh lawan diantaranya oleh Tim Negara Fiji, Guatemala dan Republik Dominika, Shin Tae Yong juga sempat melakukan persiapan lainnya yang menyebabkan Shin Tae Yong mengalami penolakan dan penyindiran dari pihak lain.
Penolakan ini diantaranya dikaitkan dengan undangan dari Shin Tae Yong kepada pemain Piala Dunia U-20 sebanyak kurang lebih 30 pemain untuk datang ke Indonesia langsung dalam rangka mengikuti pemusatan pelatihan jangka panjang TimNas Indonesia U-20. Hal ini merupakan permintaan dari Presiden Jokowi juga pak Menpora untuk menyiapkan Piala Dunia U-20.
Namun sayangnya, pihak Tim Piala Dunia U-20 dari Jerman mengurungkan untuk mengirim timnya mengikuti pemusatan pelatihan jangka panjang dikarenakan alasan logis. Yaitu tidak sesuai dengan penanggalan kalender yang tercantum pada FIFA.
Pelatih dari Jerman bernama Thomas Doll mengkritik Shin Tae Yong sebagai pelatih yang tidak mengerti sepak bola. Padahal maksud Shin Tae Yong untuk mengundang pihak Jerman tergolong baik, juga merupakan jalan yang menguntungkan bagi TimNas Indonesia.
