Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pertandingan paling ditunggu-tunggu di kalender Liga Premier bakal segara dimulai pada Kamis 27 April 2023, saat Manchester City menghadapi Arsenal dalam pertandingan spektakuler di Etihad.
Pasukan Pep Guardiola melewati Sheffield United 3-0 untuk mencapai final Piala FA pada akhir pekan, sebelum The Gunners kehilangan lebih banyak poin dalam perburuan gelar Liga Premier berkat hasil imbang 3-3 melawan Southampton.
Masih berjuang di tiga kompetisi, Man City secara resmi dapat mengambil alih kendali perburuan gelar Liga Premier pada Kamis ini, di mana kedua tim bakal melangkah ke wilayah Etihad.
Baru saja membukukan tiket semifinal Liga Champions melawan Real Madrid berkat kemenangan agregat 4-1 atas Bayern Munchen beberapa hari lalu, Man City menjaga harapan mereka untuk meraih kejayaan Piala FA tetap hidup saat Riyad Mahrez sendirian menghancurkan Blades di Wembley, mencetak treble untuk mengirim The Citizens lolos ke acara pameran derby Manchester.
Selain dari 15 menit terakhir yang tidak nyaman, tim asuhan Guardiola juga mengalami sedikit kesulitan dalam perjalanan menuju kemenangan komprehensif atas Leicester City dalam pertandingan Liga Premier terakhir, membawa mereka ke 70 poin untuk musim ini, hanya lima poin di bawah tim tamu yang goyah dengan dua pertandingan tersisa.
Sekarang Man City tak terkalahkan dalam 16 pertandingan berturut-turut di semua turnamen dengan memenangkan 13 di antaranya.
Man City bakal tanpa ampun menjamu Arsenal setelah merangkai enam kemenangan beruntun di Liga Premier, meskipun hanya menjaga dua clean sheet dalam 10 pertandingan terakhir di papan atas.
Namun, tim asuhan Guardiola telah memainkan 12 pertandingan di Etihad pada tahun 2023 dan telah memenangkan semua 12 pertandingan dengan mencetak setidaknya dua gol di setiap pertandingan kecuali kemenangan Piala FA 1-0 atas The Gunners.
Sementara Guardiola mungkin merasa sedikit bangga menyaksikan mantan anak didiknya mengancam untuk merebut gelar dari genggaman Man City, tidak akan ada ruang untuk sentimentalitas di pinggir lapangan di sini, karena Arteta entah bagaimana berusaha untuk merekayasa kemenangan terbesar dari karir manajerial sejauh ini.
