Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKAT - Guingamp dan Rennes kembali dari jeda musim dingin Prancis dengan pertemuan di babak 64 besar Coupe de France pada hari Minggu.
Saat Rennes duduk di posisi ke-10 dalam klasemen Ligue 1, Guingamp berada di peringkat kedelapan dalam tabel Ligue 1.
Menghabiskan musim kelima mereka di divisi kedua sepakbola Prancis, prioritas Guingamp adalah menempatkan diri mereka dalam posisi di mana mereka dapat bersaing untuk promosi.
Tidak lama lagi, mereka menyusun rekor tak terkalahkan delapan pertandingan di Ligue 2, namun periode itu termasuk lima hasil imbang dan sedikit kemajuan. Sejak itu, tiga kekalahan - semuanya dengan skor 1-0 - telah terjadi dalam empat pertandingan, meninggalkan tim Stephane Dumont di peringkat kedelapan, tertinggal 13 poin dari posisi pertama.
Di Coupe de France, Les Costarmoricains berhasil melewati dua pertandingan tandang melawan tim kecil di Saint-Malo dan AG Caennaise, membutuhkan adu penalti untuk mengatasi yang pertama.
Meskipun pertandingan ini merupakan langkah besar dalam hal kelas, Dumont ingin klub mengenang kemenangan Guingamp atas Rennes dalam final kompetisi ini pada Mei 2014.
Pelatih Rennes, Julien Stephan, akan beroperasi jauh lebih dalam waktu sekarang saat ia mencoba mengangkat tim yang sedang mengalami kampanye terburuk mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Duduk di peringkat ke-10 dan tertinggal sembilan poin dari zona kualifikasi Eropa membuat Rennes dalam situasi sulit menjelang paruh kedua kampanye, meskipun mereka berhasil mencapai babak 32 besar Liga Europa di mana mereka akan menghadapi AC Milan.
Ada tanda-tanda positif sebelum jeda musim dingin setelah meraih empat poin dari pertandingan tandang melawan Toulouse dan Clermont, tetapi Stephan memiliki tugas berat untuk memperpanjang tren positif tersebut dalam jangka panjang. ***
