Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Dalam laga penutup aksi Piala Asia pada hari Senin, Iran akan berusaha memulai kampanye mereka dengan kemenangan ketika berhadapan dengan Palestina di Education City Stadium, Al Rayyan.
Kedua tim ini menjadi bagian dari Grup C, yang juga diisi oleh Uni Emirat Arab dan Hong Kong, yang akan bertemu satu sama lain pada hari yang sama.
Era keemasan sepakbola Asia Iran terjadi selama tahun 1960-an dan 1970-an ketika mereka berhasil meraih tiga gelar berturut-turut pada 1968, 1972, dan 1976; namun, mereka belum mencapai final sejak periode tersebut.
The Princes of Persia merupakan salah satu tim yang paling berpengalaman dalam kompetisi ini dan juga telah naik peringkat di panggung internasional, dengan enam penampilan di Piala Dunia, termasuk tiga edisi terakhir.
Tim yang dilatih oleh Amir Ghalenoei ini tentu saja menjadi salah satu favorit di Piala Asia tahun ini, dan tiga kali juara ini akan memulai kampanye mereka setelah menjalani 12 pertandingan tanpa kekalahan, dengan kekalahan terakhir mereka terjadi pada Piala Dunia 2022.
Pada 5 Januari, Iran meraih kemenangan 2-1 atas Burkina Faso, diikuti dengan kemenangan meyakinkan 5-0 melawan Indonesia empat hari kemudian, yang menutupi persiapan mereka untuk ajang pameran Qatar ini dengan gaya yang baik.
Penampilan impresif mereka selama bertahun-tahun membuat mereka mencapai peringkat tertinggi sepanjang masa di posisi 15 dunia, dan meskipun itu turun menjadi peringkat 21 menjelang turnamen ini, Iran tetap menjadi tim tertinggi kedua di Piala Asia setelah Jepang (peringkat 17).
Di sisi lain, mengingat kekacauan yang harus dihadapi Palestina sebagai negara dalam beberapa tahun terakhir, Piala Asia memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan kegembiraan yang sangat dibutuhkan kepada para penggemar lokal mereka.
Tim yang dilatih oleh Makram Daboub ini akan berpartisipasi dalam Piala Asia mereka yang ketiga secara berturut-turut tahun ini dan berharap membuat sejarah kali ini setelah kekecewaan pada dua edisi sebelumnya.
