BERITA MANDALIKA - PT Pundarika Atma Semesta (Ayaxx) merupakan perusahaan spesialis karoseri mobil pemadam kebakaran dan emergency response.
Perusahaan ini turut meramaikan acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Ayaxx memfokuskan pengenalan satu produk baru yagn dipajang pada Hall 8 ICE BSD City, Tangerang selama GIIAS 2022 berlangsung.
Truk yang diboyong merupakan truk pemadam kebakaran untuk pertambangan, dirancang khusus berdasarkan kebutuhan customer dari PT Putra Perkasa Abadi.
Truk ini tampil mencolok dengan penggunaan warna hikau muda. Hal ini terbilang menarik, lantaran truk damkar pada umumnya berwarna merah.
Hal ini dijelaskan oleh Waluyo Hadi, selaku Factory Manager PT Pundarika Atma Semesta, dimana standar kendaraan damkar sedikit lebih fleksibel soal perkara warna. Pada dasarnya warna merah diwajibkan untuk kendaraan dampar pemerintah seperti dikutip Beritamandalika.com dari instagram @otosia.
Truk damkar ini terbilang spesial, karena made by order berdasarkan kebutuhan dari konsumen. Damkar berwarna hijau ini mengambil basis dari Mercedes-Benz Axor Euro 4 2528 Single Cab terbaru.
Truk ini dilengkapi dengan 2 tangki yang berkapasitas 10.000 liter dan tangki kedua adalah busa yang berkapasitas 1.000 liter.
Kecanggihan truk ini adalah bisa digunakan untuk memadamkan api malalui remote control, sehingga personel pemadam menjadi lebih aman saat bertugas.
Kapasitas pompa air yang terpasang mempunyai kemampuan pompa mencapai 25 bar dengan kapasitas 5.600 liter per menit pada hitungan 10 bar.
Jarak semprotan horizontal bisa menjangkau 70-80 meter, sedangkan penyemprotan secara vertikal mencapai 50-60 meter.
Selain truk damkar tersebut, Ayaxx juga memboyong dua truk lainnya yang ukurannya lebih kecil. Kedua truk itu masins-masing mempunyai kapasitas tangki sebesar 4.000 liter dan 6.000 liter.
Harga truk pemadam kebaran mining yang ditampilkan di GIIAS 2022 ini terbilang fantastis, yaitu hampir menyentuh angka Rp 4 miliar. Sementara dua truk lainnya mempunyai harga Rp 1,8 miliar dan Rp 2,5 miliar.***