KBRI Abu Dhabi Mendukung Pencapaian Emisi Nol Bersih Indonesia melalui Kerjasama Investasi antara Indonesia

- 24 Februari 2023, 16:00 WIB
Husin Bagis, Duta Besar RI untuk PEA
Husin Bagis, Duta Besar RI untuk PEA /KBRI Abu Dhabi

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060 atau sebelumnya, dan sedang mengembangkan peta jalan yang kredibel menuju sumber energi hijau, seperti energi surya, angin, dan panas bumi, dengan target penggunaan energi terbarukan sebesar 30% pada tahun 2030. Pada periode yang sama, Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia ditetapkan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tanpa syarat, setidaknya 31 persen melalui upayanya sendiri pada tahun 2030.


Untuk mendukung hal tersebut, KBRI Abu Dhabi juga aktif dalam memfasilitasi kegiatan kerjasama bilateral pada sektor Energi Hijau antar kedua negara. Indonesia memiliki beberapa sumber energi hijau yang bervariasi dari energi surya, angin dan panas bumi (geothermal). Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi panas bumi yang signifikan, dengan perkiraan potensi sumber daya panas bumi sebesar 24 Gigawatt (GW), namun hanya memiliki kapasitas terpasang sekitar 2,3 GW energi panas bumi, kurang dari 10% dari total potensi yang ada.


KBRI Abu Dhabi telah memfasilitasi Indonesia Investment Authority (INA), lembaga pengelola investasi Indonesia (Indonesia sovereign wealth fund), untuk bertemu dan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan terkait di Persatuan Emirat Arab (PEA), dalam rangka mengembangkan sektor Energi Hijau melalui kerjasama investasi, termasuk dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Melalui Masdar, perusahaan kelas dunia bidang energi bersih milik PEA, telah menyatakan komitmen dengan turut serta INA untuk berpartisipasi mengembangkan energi panas bumi di Indonesia.


Untuk itu, INA dan Masdar berinvestasi dalam Penawaran Saham Perdana PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yang merupakan salah satu produsen energi panas bumi terbesar di dunia dengan kapasitas saat ini yang terpasang, dimiliki, dan dioperasikan sebesar 672 Megawatt (MW). Di samping itu, PGE juga memiliki kapasitas sebesar 1.205 MW melalui kontrak yang dioperasikan bersama dan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional Indonesia serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Husin Bagis, Duta Besar RI untuk PEA menyatakan, ”Investasi INA dan Masdar di PGE merupakan salah satu pencapaian signifikan dalam pengembangan sektor energi hijau melalui panas bumi bagi Indonesia. Terlebih lagi saat ini Indonesia memegang posisi Keketuaan ASEAN 2023, sehingga upaya transisi energi ini dapat menjadi salah satu deliverable bagi kemajuan pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia dan negara ASEAN lainnya”.


Sebelumnya, KBRI Abu Dhabi juga telah memfasilitasi kerjasama investasi antar kedua negara dalam sektor energi hijau di Indonesia melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan menggunakan floating solar cell yang terbesar di kawasan Asia Tenggara di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.***

Editor: Abdul Karim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x