Maen Jaran : Dulu Jadi Hiburan Para Bangsawan, Kini Jadi Tradisi Tingkatkan Kunjungan Wisatawan di NTB

- 6 Desember 2022, 13:09 WIB
tradisi pacuan kuda NTB
tradisi pacuan kuda NTB /hayyan

BERITA MANDALIKA - Pacuan kuda (Maen Jaran) salah satu tradisi yang unik yang dimiliki Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Pada zaman dulu kala, awalnya pacuan kuda menjadi salah satu olahraga bergengsi kelas para bangsawan. Saat saat pagelaran itu, pada bangsawan berkumpul, memeriahkan keseluran balapan kuda. 

Pada zaman dulu, pacuan kuda di Nusantara diberbagai daerah sudah ada, hanya saja perbeda dalam umur joki dan ukuran kuda saja jadi pembedanya. 

Ingat film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Saat Zainuddin, Hayati yang jelitia dan Aziz menonton pacuan kuda? Saat hati Zainuddin diluluh-lantahkan hati sang pujaan hati. 

Pada film itu memperlihatkan para joki dewasa dengan menaiki kuda yang cukup tinggi. 

Nah! Jika di NTB, para joki menggunakan kuda yang cukup pendek. Kuda yang pendek ssalah satu keunikan kuda yang berasal dari NTB. 

"Ini pacuan kuda tradional, ini adalah hiburan para bangsawan zaman dulu, dulu pun harus paham bahwa kuda-kuda NTB ini merupakan koda kecil, seandainya pakai kuda besar kaki joki itu akan akan nyentuh ke tanah, ndak mungkin joki itu akan berlari dengan joki yang besar," kata Sofyan, Ketua Komunitas Kuda NTB pada Selasa, 06 Desember 2022.

Pada awalnya tradisi Pacuan kuda ini hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan, namun lambat laun seiring berkembangnya zaman, tradisi yang awalnya hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan saja, kini jadi tradisi yag bisa dinikmati oleh siapa saja.

" Kita kan dikenal dengan fosturnya kecil-kecil. Budaya sebagai hiburan kepada bangsawan, akhirnya melekat ke rakyat menjadi suatu hobi, akhirnya pacuan kuda tradional ini dimasukkan ke Pordasi."

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x