Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Diresmikan pada tahun 1932 oleh pemerintah Hindia Belanda, Hotel Suranadi bukan hanya sebuah hotel; itu adalah warisan hidup yang mencerminkan sejarah pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun saat ini terbengkalai, hotel ini berdiri sebagai saksi bisu dari zaman keemasan pariwisata di daerah ini.
Hotel Suranadi, yang kini menjadi hotel tertua kedua di NTB, telah melalui zaman gemilang sebagai destinasi bagi pejabat tinggi dan tamu penting pemerintah Hindia Belanda.
Dengan arsitektur bergaya Dutch Colonial House yang kokoh dan dikelilingi oleh keindahan alam, termasuk Pura suci Suranadi dan hutan lindung, hotel ini pernah menjadi "Taman Surga" yang menggoda.
Sayangnya, saat ini, megahnya bangunan ini telah tergerus oleh waktu. Atap yang lapuk dan beberapa bangunan tanpa atap menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Meskipun demikian, kemegahan Hotel Suranadi masih bersinar melalui dinding-dinding tebalnya, yang kini menghadapi tantangan pembangunan kembali.
Jika direstorasi dengan cermat, Hotel Suranadi dan Desa Suranadi secara keseluruhan memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata mewah kelas dunia dan menghidupkan kembali gemerlap pariwisata di Kabupaten Lombok Barat.
Apa yang membuatnya berharga:
1. Kebersejarahan yang Tak Tertandingi: Sebagai hotel tertua kedua di NTB, Hotel Suranadi memiliki nilai sejarah yang tak tertandingi. Penting untuk mempertahankan keaslian dan menghindari rekonstruksi yang merusak nilai sejarahnya.
2. Kekayaan Alam:
