Sandubaya dan Lala Seruni: Kisah Romeo-Julietnya Ala Kerajaan Lombok

- 25 Juni 2024, 22:05 WIB
Sebuah ilustrasi kisah cinta
Sebuah ilustrasi kisah cinta /Pixabay/Filipe Dantas FELD

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Di tanah yang kaya akan cerita dan budaya, terdapat sebuah legenda yang berakar dalam sejarah Kerajaan Lombok. Legenda ini berkisah tentang Sandubaya dan Lala Seruni, dua tokoh yang mewarnai cerita rakyat Lombok dengan kisah cinta, pengorbanan, dan keberanian. Melalui legenda ini, kita dapat memahami lebih dalam tentang nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Lombok.

 

Awal Mula Legenda

Kerajaan Lombok, pada masa itu, dipimpin oleh seorang raja bijaksana bernama Raja Langlang Buana. Raja ini dikenal adil dan dicintai oleh rakyatnya. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan mengalami masa-masa kemakmuran dan kedamaian. Raja Langlang Buana memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Lala Seruni. Kecantikan Lala Seruni tidak hanya terkenal di dalam kerajaan, tetapi juga sampai ke kerajaan-kerajaan tetangga.

 

Di sisi lain kerajaan, hiduplah seorang pemuda tampan dan gagah berani bernama Sandubaya. Sandubaya adalah putra dari seorang panglima perang yang dihormati, dan dia sendiri memiliki reputasi sebagai pejuang yang tangguh dan pemuda yang berjiwa besar.

 

Pertemuan Sandubaya dan Lala Seruni

Cerita ini bermula ketika Sandubaya, dalam sebuah perjalanan untuk mengunjungi sahabat ayahnya di istana, bertemu dengan Lala Seruni. Pertemuan ini terjadi di taman istana, di mana Lala Seruni sedang memetik bunga seruni, bunga favoritnya yang tumbuh subur di taman tersebut. Mata mereka bertemu, dan seketika itu juga, keduanya merasakan ada sesuatu yang istimewa.

 

Mereka mulai sering bertemu secara diam-diam di taman istana, berbagi cerita dan mimpi. Cinta mereka tumbuh dengan cepat, namun hubungan mereka harus dirahasiakan, karena Sandubaya merasa dirinya belum cukup layak untuk meminang seorang putri raja.

 

Cinta yang Diuji

Tidak lama kemudian, ancaman datang dari kerajaan tetangga yang ingin memperluas wilayahnya. Raja Langlang Buana memutuskan untuk mengirim pasukan untuk menghadapi ancaman ini, dan Sandubaya, sebagai seorang pejuang, bergabung dalam pasukan tersebut. Sebelum berangkat ke medan perang, Sandubaya menemui Lala Seruni untuk mengucapkan selamat tinggal.

 

Dalam pertemuan yang penuh emosi itu, Lala Seruni memberikan sebuah bunga seruni kepada Sandubaya sebagai tanda cinta dan harapan. Dia berjanji akan menunggu kepulangan Sandubaya, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.

 

Pertempuran dan Pengorbanan

Pertempuran berlangsung sengit. Sandubaya, dengan keberanian dan keterampilannya, berhasil memimpin pasukan kerajaan meraih kemenangan. Namun, dalam pertempuran terakhir, Sandubaya terluka parah. Meskipun begitu, ia berhasil kembali ke istana dengan membawa kabar kemenangan.

 

Namun, luka yang diderita Sandubaya ternyata sangat parah. Dalam keadaan sekarat, dia meminta untuk bertemu dengan Lala Seruni untuk terakhir kalinya. Raja Langlang Buana yang mendengar tentang pengorbanan dan keberanian Sandubaya, mengizinkan pertemuan tersebut.

 

Akhir yang Menyentuh

Lala Seruni berlari menemui Sandubaya, memeluknya dengan air mata yang mengalir deras. Dalam pelukan Lala Seruni, Sandubaya menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergian Sandubaya meninggalkan duka yang mendalam bagi Lala Seruni dan seluruh kerajaan.

 

Sebagai bentuk penghormatan atas keberanian dan pengorbanan Sandubaya, Raja Langlang Buana memerintahkan untuk menanam bunga seruni di makamnya. Taman seruni ini kemudian menjadi tempat yang sakral, di mana orang-orang datang untuk mendoakan dan mengenang Sandubaya dan Lala Seruni.

 

Warisan Legenda

Legenda Sandubaya dan Lala Seruni terus hidup dalam hati masyarakat Lombok. Cerita ini menjadi simbol cinta sejati, keberanian, dan pengorbanan. Setiap tahun, masyarakat mengadakan upacara untuk mengenang kisah mereka, menanam bunga seruni di sekitar taman istana sebagai tanda penghormatan.

 

Legenda ini juga mengajarkan pentingnya kesetiaan dan pengorbanan dalam mencapai sesuatu yang lebih besar. Kisah Sandubaya dan Lala Seruni menjadi inspirasi bagi generasi muda, mengingatkan mereka untuk selalu menghargai cinta dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

 

Melalui legenda ini, kita dapat merasakan kekayaan budaya dan sejarah Lombok yang begitu mendalam. Cerita tentang Sandubaya dan Lala Seruni tidak hanya sekadar dongeng, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan yang terus dijaga oleh masyarakat Lombok.***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah