BERITA MANDALIKA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia mengalami penurunan pada Mei 2022, yakni 406,3 miliar dolar AS atau Rp6.094,5 triliun (kurs 1 dolar AS=Rp15.000).
Padahal bulan sebelumnya, Indonesia memiliki utang sebesar 410,1 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, penurunan utang luar negeri Indonesia disebabkan oleh beberapa hal.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, utang luar negeri Mei 2022 terkontraksi 2,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 2,0 persen (yoy)," katanya.
Baca Juga Akibat Inflasi Amerika, Harga Emas Terjun Bebas
Ia memaparkan utang luar negeri pemerintah pada Mei 2022 sebesar 188,2 miliar dolar AS menurun, dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 190,5 miliar dolar AS.
Selain itu, tren penurunan utang terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo di bulan Mei, serta pengaruh sentimen global.
Utang luar negeri periode Mei 2022, difokuskan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kemudian, utang luar negeri juga diperuntukan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan prioritas, seperti kesehatan dan kegiatan sosial, serta pendidikan.