BERITA MANDALIKA – Tahun 2022 menjadi tahun yang kelam bagi startup di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Ratusan ribu karyawan yang bekerja di startup menjadi korban PHK sejak awal tahun hingga akhir tahun 2022.
Tantu hal ini menjadi pertanyaan sebagian orang, tentang bagaimana nasib startup kedepannya, khususnya untuk di tahun 2023 ini.
Kondisi ekonomi global yang tidak stabil menjadi penyebab utama startup melakukan PHK besar-besaran.
Hal tersebut membuat para investor besar menjadi lebih berhati-hati memilih perusahaan untuk diinvestasikan.
Startup yang sudah menipis modalnya, terpaksa harus memangkas jumlah pekerja demi menstabilkan ekonomi perusahaan.
Namun, aksi PHK yang dilakukan beberapa startup tersebut nampaknya ada sisi positif bagi perusahaan, meskipun berdampak negatif bagi karyawan.
PHK yang dilakukan oleh startup itu merupakan efisiensi sistem sebelum keadaan makin memburuk.
Dengan cara tersebut, startup harus mengelola perusahaan dengan lebih baik lagi, apalagi dengan berkolaborasi dengan startup lain.
Tahun 2023 bisa jadi tahun yang baik untuk para pemilik startup mawas diri, dan evaluasi dari kejadian tahun 2022.
Dimana para pemilik startup bisa mempersiapkan strategi baru agar lebih tahan banting disegala kondisi, termasuk resesi global.
Jadi, startup tak hanya mengandalkan modal dari investor saja, tapi juga bisa mendapatkan modal dari strategi baru yang lebih maksimal nantinya.
Selain itu, startup juga bisa lebih fokus kepada lini bisnis yang benar-benar menghasilkan, menyesuaikan upah karyawan, serta bisa berkolaborasi dengan perusahaan lain.***