Utang Luar Negeri Indonesia Turun, tapi Masih Tersisa Rp6.094 T

- 16 Juli 2022, 18:35 WIB
Hutang lunas!! Rajin Sedekah Kepada 5 Hewan ini Solusinya Menurut Ahli Kejawen, Rezeki Datang Segala Penjuru
Hutang lunas!! Rajin Sedekah Kepada 5 Hewan ini Solusinya Menurut Ahli Kejawen, Rezeki Datang Segala Penjuru /Pixabay/MoiCitoyen/

BERITA MANDALIKA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia mengalami penurunan pada Mei 2022, yakni 406,3 miliar dolar AS atau Rp6.094,5 triliun (kurs 1 dolar AS=Rp15.000).

Padahal bulan sebelumnya, Indonesia memiliki utang sebesar 410,1 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, penurunan utang luar negeri Indonesia disebabkan oleh beberapa hal.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, utang luar negeri Mei 2022 terkontraksi 2,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 2,0 persen (yoy)," katanya.
Ia memaparkan utang luar negeri pemerintah pada Mei 2022 sebesar 188,2 miliar dolar AS menurun, dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 190,5 miliar dolar AS.
Selain itu, tren penurunan utang terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo di bulan Mei, serta pengaruh sentimen global.
Utang luar negeri periode Mei 2022, difokuskan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kemudian, utang luar negeri juga diperuntukan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan prioritas, seperti kesehatan dan kegiatan sosial, serta pendidikan.
Dilihat dari sisi refinancing risk, Erwin mengatakan posisi utang luar negeri Pemerintah relatif aman dan terkendali.
"Utang luar negeri tersebut tetap didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,4 persen terhadap total utang luar negeri swasta," kata Erwin.
Dari pemaparan tersebut, secara rinci utang luar negeri Indonesia masih sehat dan terkendali.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah