Network
Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, harga ekspor barang-barang Indonesia menjadi lebih murah dalam pasar internasional. Namun, ini tidak selalu menghasilkan peningkatan ekspor karena kompetisi dari negara-negara lain dan faktor-faktor lainnya dapat mempengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar global.
Peningkatan Tekanan Inflasi Import
Melemahnya rupiah juga dapat meningkatkan tekanan inflasi yang berasal dari impor, terutama untuk barang-barang yang tidak diproduksi secara lokal. Ini karena harga impor menjadi lebih mahal dalam rupiah, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas harga di pasar domestik.
Pengaruh Terhadap Investasi Asing
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat mempengaruhi minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Ketidakpastian yang dihasilkan dari penurunan nilai tukar mata uang dapat membuat investor lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya di negara tersebut.
Intervensi Pemerintah
Pemerintah Indonesia mungkin akan melakukan intervensi dalam pasar valuta asing untuk mengendalikan penurunan nilai tukar rupiah jika dianggap perlu. Namun, intervensi semacam ini tidak selalu efektif dalam jangka panjang dan dapat menimbulkan tantangan bagi kebijakan moneter .
Dengan demikian, mencapai titik terendah dalam empat tahun terhadap dolar AS mengindikasikan kondisi ekonomi yang rentan dan memerlukan perhatian lebih lanjut dari pemerintah dan otoritas ekonomi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengatasi dampak-dampak negatif yang mungkin timbul.***
