MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tengah mengatasi permasalahan pembebasan sandera yang dapat memengaruhi masa depan gencatan senjata.
Senin ini menjadi hari terakhir dari jeda kemanusiaan empat hari, dan Qatar, mediator antara keduanya, berusaha menyelesaikan masalah ini.
Hamas menyatakan keinginannya untuk memperpanjang gencatan senjata, dan Israel, sambil menegaskan posisinya, setuju untuk satu hari gencatan senjata tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.
Namun, masih terdapat kekhawatiran dan perundingan intensif untuk memastikan kelancaran pembebasan sandera.
"Ada sedikit masalah dengan daftar hari ini. Qatar bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikannya dan menghindari penundaan," kata salah safu pejabat di Palestina.
Meskipun demikian, baik Hamas maupun Israel telah menunjukkan sikap positif terhadap permintaan perpanjangan jeda pertempuran selama empat hari.
Keputusan akhir masih harus dicapai, dan Qatar bekerja sama dengan keduanya untuk mencegah penundaan.
Gencatan senjata sebelumnya tercapai setelah tujuh pekan pertempuran, membuka jalan bagi pembebasan sejumlah tahanan dan memberikan harapan untuk kesinambungan perdamaian di wilayah tersebut.
Namun, perjalanan menuju stabilitas masih penuh tantangan, dan masa depan gencatan senjata tetap tidak pasti. ***