Anak-anak Gaza, Antara Permainan dan Ketakutan Akibat Konflik Israel-Hamas

- 18 Desember 2023, 20:38 WIB
 Anak-anak Gaza. REUTERS / Mohammed Salem
Anak-anak Gaza. REUTERS / Mohammed Salem /Mohammed Salem

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sajida Musabeh (13), seorang gadis Palestina dari Deir al-Balah, menciptakan momen kebahagiaan di tengah konflik berdarah Israel-Hamas dengan membuat aksesoris bersama teman-temannya.

Mereka menggunakan bahan berwarna dan manik-manik plastik untuk menciptakan gelang, mencoba meredakan beban psikologis yang ditimbulkan oleh serangan Israel.

Sajida menjelaskan bahwa bermain dan bersenang-senang adalah satu-satunya cara untuk meringankan beban di tengah pemboman Israel.

Suara ledakan yang tak henti selama lebih dari dua bulan membuat anak-anak Gaza hidup dalam ketakutan konstan.

Ibunda Sajida mengungkapkan bahwa bermain merupakan cara anak-anak untuk mencintai hidup semaksimal mungkin dan melupakan kengerian perang. Meski terdengar suara drone dan pesawat tempur Israel, mereka tetap mencoba menjalani kehidupan dengan damai.

Di tempat lain, Jamal Abu Kayed (14) di Kota Rafah menemukan cara untuk mengatasi rasa takutnya dengan bermain sepak bola di tempat penampungan pengungsi.

Ia berusaha memanfaatkan setiap kesempatan untuk melepaskan diri dari mimpi buruk serangan Israel, yang menurutnya, tidak ada anak yang dapat selamat darinya.

Gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan bersifat permanen menjadi harapan agar pembunuhan dan pencederaan anak-anak dapat diakhiri. Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Adele Khader, menegaskan bahwa Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak, dan perlunya perlindungan warga sipil serta bantuan yang sangat dibutuhkan. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x