Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Gaza telah menelan korban yang mencengangkan.
Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ajith Sunghay, mengungkapkan bahwa hampir 25.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak konflik dimulai pada 7 Oktober tahun lalu. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan melalui tautan video dari Gaza, Sunghay menyebut situasinya sebagai "krisis kemanusiaan yang masif.
" Dia melaporkan bahwa di Rafah, ribuan orang datang dari berbagai tempat dengan keadaan putus asa, mendirikan tempat penampungan sementara dengan bahan seadanya.
Pemadaman saluran komunikasi sejak 12 Januari menambah ketakutan dan kebingungan. Pengeboman di Gaza Tengah dan Khan Younis terdengar hingga Rafah.
Tess Ingram dari UNICEF menambahkan bahwa sekitar 135.000 anak di bawah usia dua tahun di Gaza menghadapi risiko gizi buruk yang parah, dan situasi di wilayah utara Gaza bahkan lebih buruk.
Ingram melaporkan pengalaman mengerikan selama seminggu di Gaza, melihat ibu baru yang kehilangan bayinya dan bayi-bayi menderita luka dan penyakit serius.
Angka kematian bayi sulit ditentukan secara pasti, tetapi Ingram menekankan bahwa bayi-bayi sekarat karena kelaparan, penyakit, kedinginan, dan pengeboman, tanpa akses terhadap bantuan yang memadai. ***
