Krisis Air di Gaza: Penduduk Terpaksa Bertahan dengan Air Tercemar

- 31 Januari 2024, 16:16 WIB
Ilustrasi air bersih.
Ilustrasi air bersih. /Pexels/Olga Lionca/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Warga Palestina di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, terus berjuang menghadapi krisis air yang mengancam kesehatan dan kehidupan mereka.

Meskipun mengantre di dekat truk tangki air, kapasitas terbatas dan kerusakan infrastruktur membuat ratusan warga harus menunggu berjam-jam tanpa jaminan mendapatkan air bersih.

Salah satu tangki air di daerah tersebut bahkan tidak mampu menyediakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa warga mencoba mengambil air langsung dari saluran yang hancur akibat serangan tentara Israel.

Karam Abu Nada, seorang warga Palestina, menyatakan bahwa meskipun air yang mereka dapatkan terkontaminasi, mereka terpaksa menggunakannya untuk mencuci, membersihkan, dan memasak.

Krisis ini telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan, memaksa warga Gaza, terutama anak-anak, mengalami penyakit usus dan kulit akibat air yang tercemar.

Mereka terpaksa menjatah konsumsi air, dengan beberapa keluarga harus menunggu hingga 10 hari untuk mendapatkan pasokan air.

“Kami memperoleh air dengan mengisi beberapa galon plastik dari salah satu klub di wilayah tempat kami tinggal, yang memompa air dari sumur pribadi setiap 3-4 hari sekali karena kekurangan bahan bakar,” katanya kepada Anadolu.

Sementara itu, Raed Radwan, warga Palestina berusia 50 tahun, mengungkapkan bahwa keluarganya terus-menerus menghadapi krisis air.

Mereka mendapatkan air dari sumur pribadi setiap beberapa hari sekali karena kekurangan bahan bakar, namun jumlahnya tidak mencukupi, memaksa mereka mengurangi konsumsi.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x