Banyak Negara Ingin Kembangkan Energi Niklir, Indonesia Masih Belum

- 25 Maret 2024, 23:37 WIB
Ilustrasi energi nuklir.
Ilustrasi energi nuklir. /Pixabay/luctheo

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia (World Nuclear Association/WNA), Sama Bilbao y Leon, menyoroti peningkatan komitmen dari berbagai negara untuk mengembangkan tenaga nuklir sebagai salah satu solusi dalam mewujudkan masa depan energi bersih.

Dalam pembukaan Forum Internasional ATOMEXPO di Sochi, Rusia, ia mengungkapkan bahwa 25 negara telah meluncurkan deklarasi untuk meningkatkan kapasitas energi nuklir menjadi tiga kali lipat secara global pada tahun 2050, seperti yang diumumkan pada Konferensi Iklim COP28 tahun lalu.

Selain itu, pada Konferensi Tingkat Tinggi Energi Nuklir yang diadakan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pekan lalu, 35 negara juga menyatakan bahwa energi nuklir merupakan bagian penting dari rencana energi jangka panjang mereka.

Bilbao y Leon menyerukan kepada para pembuat kebijakan, media, dan komunitas keuangan untuk mempertimbangkan peran industri nuklir global dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan mendukung ketahanan energi.

Menekankan bahwa saat ini adalah momentum penting dalam pengembangan energi nuklir, ia menyoroti pentingnya harmonisasi kebijakan energi, industri, dan keuangan dalam pengembangan teknologi nuklir.

Dalam konteks ini, ia memuji peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi nuklir Rusia, Rosatom, yang telah menunjukkan keberhasilan dalam menyelesaikan proyek-proyek tenaga nuklir tepat waktu dan sesuai anggaran.

"Energi nuklir adalah komponen kunci dari solusi kita untuk mendekarbonisasi perekonomian secara hemat biaya dan berkeadilan," katanya.

Untuk mewujudkan masa depan energi bersih melalui pemanfaatan nuklir, Bilbao y Leon mengajak industri nuklir global untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat sipil.

Berdasarkan data WNA, sekitar 30 negara, termasuk Indonesia, sedang mempertimbangkan, merencanakan, atau memulai program tenaga nuklir. Di antara negara-negara tersebut, Bangladesh, Mesir, dan Turki sedang dalam proses membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama mereka, dengan dukungan dari BUMN nuklir Rusia dan China.***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x