Bisnis Cicak Kering Laris Manis Hingga Hongkong

- 19 Juni 2022, 07:03 WIB
Bisnis Cicak jadi bisnis bari/ ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Bisnis Cicak jadi bisnis bari/ ANTARA/Muhammad Arif Pribadi /



MEDIA MANDALIKA - Cicak merupakan hewan reptil yang kerap merayap di dinding rumah. Tak heran, banyak yang berusaha menyingkirkannya.

Kendati demikian, cicak ternyata bisa menjadi ladang bisnis baru yang menggiurkan.

Hal itu dilakukan oleh Doni Editiawarman, seorang pria asal Sumatera Barat. Dia menggarap bisnis cicak yang kini merambah ke luar negeri.

Sebelum menggeluti bisnis tersebut, pria asal Padang ini bekerja sebagai petugas kargo di Bandara.

Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya demi menjadi eksportir cicak kering seperti sekarang.

Namun usaha pertama yang dirintisnya adalah ekspor ikan garing. Namun tak lama, dia pun mencoba peluang lain usai melihat tingginya permintaan ekspor cicak kering.

Terakhir, Doni mengekspor cicak kering seberat 670 kilogram yang dikirim dalam 25 koil menggunakan pesawat.

"Alhamdulillah, ini merupakan pengiriman yang kedua, sebelumnya sudah diekspor cicak sebanyak 330 kilogram," kata Doni dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Doni menjelaskan, dia mengumpulkan cicak tersebut dari berbagai daerah. Mulai dari Medan hingga Pulau Jawa, dan kemudian dikumpulkan di rumahnya di Padang.

Sebelum diekspor, cicak yang sudah dikumpulkan kemudian dikeringkan menggunakan cahaya matahari dan ada juga yang dibakar menggunakan tungku di ruangan khusus untuk mempercepat proses pengeringan.

"Dalam mengemas, untuk menghilangkan aroma yang ditimbulkan dari cicak kering,  kami menggunakan formalin sehingga cicak yang dikirim tidak berbau," ujarnya.

Doni melakukan pengiriman dengan menggunakan penerbangan Padang-Jakarta yang kemudian dilanjutkan dengan Jakarta-Hong Kong.

Ia juga menyampaikan bahwa potensi bisnis ini masih sangat bagus dan hingga saat ini permintaan masih cukup besar karena cicak kering digunakan untuk bahan obat herbal.

"Butuh waktu  yang lumayan lama untuk mengumpulkan cicak hingga 670 kilogram, saya sudah ada stok sebelumnya dan untuk mempercepat juga dilakukan pembakaran," katanya.

"Akhirnya cicak kering bisa kembali diekspor ke Hong Kong, para pengusaha berhasil jeli melihat peluang yang ada, ekspor cicak termasuk termasuk jarang dan unik," kata dia.

Iswan menjelaskan bahwa Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau, telah melakukan pemeriksaan pada komoditas cecak yang akan diekspor.

Pemeriksaan yang dilakukan dalam beberapa aspek, mulai dari media pembawa dengan kondisi fisik baik, jumlah yang sudah sesuai dengan permohonan hingga kemasannya yang utuh, sehingga dapat dilakukan sertifikasi dengan terbitnya sertifikat karantina yang berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).  

Iswan juga mengingatkan, apabila akan mengekspor komoditas hewan ataupun tumbuhan, agar tidak lupa untuk memenuhi syarat perkarantinaan untuk mencegah munculnya penyakit yang ada pada media pembawa tersebut.***

 

Sumber :Pikiran Rakyat

Editor: Hayyan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah