Pemberian Vaksin Booster Pertama Sudah Lebih dari 8 Bulan, Pakar: Sudah Menurun

- 3 Agustus 2022, 06:36 WIB
Ilustrasi - Berikut lokasi vaksin booster di Kota Bandung, 3 Agustus 2022.
Ilustrasi - Berikut lokasi vaksin booster di Kota Bandung, 3 Agustus 2022. /Pixabay/ronstik/

BERITA MANDALIKA - Pakar kesehatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P (K) menyebutkan jika antibodi yang didapat pada vaksin booster pertama kemungkinan telah menurun.Saat ini, pemerintah sedang melaksanakan vaksin booster dosis kedua dengan target kepada para tenaga kesehatan (nakes) terlebih dulu.

Usai vaksin booster pertama, pemerintah secara bertahap mulai memberikan booster kedua.
Bagi Erlina, pemberian booster penguat menjadi hal penting bagi para nakes yang menjadi garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19.
Apalagi, hingga saat ini, Covid-19 belum usai dan kasusnya masih bertambah.
"Hal ini sangat penting mengingat tenaga kesehatan juga merupakan kelompok risiko tinggi untuk tertular karena lebih sering terekspos dibandingkan masyarakat umum," kata Erlina Burhan.
Erlina berujar jika pemerintah mengambil langkah yang tepat dalam memberikan vaksin booster dosis kedua kepada para nakes.
Hal tersebut mengingat durasi waktu pemberian booster pertama yang disebut kini sudah kurang efektif.
"Saya sangat setuju sekali dengan kebijakan ini, karena suntikan booster yang pertama untuk nakes sudah lebih dari delapan bulan yang lalu, yang berarti ada kemungkinan antibodi sudah menurun," ujar Erlina.
Vaksin booster diberikan usai masyarakat menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap.
"Pemberian dosis penguat atau booster yang kedua ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi seluruh tenaga kesehatan," ucap Erlina.
Sejumlah masyarakat masih memandang vaksin Covid-19 bukan hal penting, bahkan ada beberapa yang belum divaksin dosis pertama.
Oleh karena itu, dengan adanya booster penguat, Erlina menyebutkan harus ada sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi booster harus terus dioptimalkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat," tutur Erlina dikutip beritamandalika.com dari Antara.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah