Sejarah Masjid Istiqlal. Dari Soekarno Sampai Soeharto

20 Oktober 2022, 16:51 WIB
Masjid Istiqlal Jakarta/ facebook @masjidistiqlaljakarta /

BERITA MANDALIKA - Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, cita cita besar Indonesia mepunyai masjid sebuah masjid yang dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. 

Karena dorongan itu, KH. Wahid Hasyim, Mentri Agama RI pertama  kala itu dan beberapa Ulama mengusulkan untuk mendirikan Masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia.

KH. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan pada tahun 1953.

Jelang satu tahun, tepatnya pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan bernama "Masjid Istiqlal" yang langsung dinahkodai oleh H. Tjokroaminoto demi mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.

Setelah didirikannya yayasan bernama "Masjid Istiqlal,"- Tjokroaminoto pun menyampaikan rencana pembangunan masjid pada Ir. Soekarno.

Ir. Soekarno pun mendukung dan mendapatkan pendanaa sepenuhnya pada tahun 1954.

Ir. Soekarno ditunjuk panitia sebagai kepala bagian teknik pembangunan Masjid Istiqlal, sekaligus menjadi ketua dewan juri untuk menilai sayembara maket Istiqlal.

Penentuan lokasi Masjid sempat menjadi perdebatan antara Bung Karno dan Bung Hatta.

Bung Karno mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di lokasi bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran.

Sedangkan Bung Hatta berpendapat lain, ia mengusulkan Masjid Istiqlal di bangun di dekat perkampungan warga di Jalan Thamrin.

Namun akhirnya, pilihan Presiden Soekarno digunakan karena di seberangnya berdiri gereja Kathedral dan memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan disaksikan oleh ribuan umat Islam seperti dikutip Beritamandalika.com dari website istiqlal.or.id.

Pembangunan Masjid Istiqlal sempat mandek karena situasi politik kala itu dan pada tahun 1966 saat situasi mulai membaik, baru-lah dibangun kembali

Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan pada awal pemerintahan Soeharto mempelopori kembali pembangunan masjid dan kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Tujuh belas tahun kemudian, terhitung dari tanggal 24 Agustus 1961, sampai diresmikan Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 kala itu. ***

 

Editor: Hayyan

Sumber: istiqlal.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler