Praje, Tradisi Khitanan Anak Ala Suku Sasak, Simak Penjelasannya

28 November 2022, 12:43 WIB
Tradisi Praje, khitanan ala suku sasak Lombok/ /Sumber instagram @sasakpedia

BERITA MANDALIKA – Pulau Lombok menyimpan banyak sejarah, budaya, kesenian, dan tradisi yang sudah turun-temurun hingga saat ini.

Mulai dari kesenian bertarung yang dinamakan Presean, tradisi menikah yang disebut Nyongkolan, dan yang lainnya.

Ada satu tradisi yang unik dan hingga kini masih sering diadakan di beberapa daerah di Pulau Lombok, yaitu tradisi pada acara khitanan anak yang bernama Praje.

Praje adalah tradisi perayaan khitanan atau sunatan anak laki-laki suku Sasak, dengan menaiki tandu yang biasanya berbentuk kuda yang dipikul para laki-laki dewasa, dan diarak mengelilingi kampung.

Anak laki-laki yang berada di atas tandu biasanya didampingi oleh saudaranya yang usianya tidak berbeda jauh.

Tradisi Praje bertujuan agar anak dapat bersuka cita dan gembira menjelang khitanan yang akan segera dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan Praje, biasanya akan diiringi dengan musik tradisional suku Sasak, yaitu Gendang Beleq.

Anak yang berada di atas tandu akan menggunakan pakaian adat suku Sasak, mulai dari baju, ikat pinggang, hingga ikat kepala.

Tujuan lain dari dilaksanakan Praje ini adalah sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah dikaruniai seorang anak.

Setelah anak tersebut selesai diarak keliling kampung, selanjutnya anak tersebut dibawa ke tempat yang telah disediakan untuk dilakukan proses khitan oleh tukang sunat atau mantri.

Proses khitan ini biasanya diiringi musik Gendang Beleq, dengan tujuan agar anak tidak trauma.

Tradisi Praje sering kita jumpai di berbagai daerah di Pulau Lombok yang masih memegang teguh dan melestarikan budaya khas suku Sasak ini. ***

 

Editor: Hayyan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler