Waspada pada Riwayat-Riwayat Palsu tentang 1 Muharram, Buya Yahya: Iming-iming Pahala Besar

- 29 Juli 2022, 12:36 WIB
Foto Buya Yahya saat ceramah dihadapan jemaahnya.
Foto Buya Yahya saat ceramah dihadapan jemaahnya. /Ilham maulana/Tangkapan layar Youtube

 

BERITA MANDALIKA – Dalam jajaran hadits amalan bulan Muharram, Ulama Buya Yahya mengatakan banyak riwayat palsu yang disusupkan, namun mirisnya sampai saat ini diyakini oleh sebagian besar umat muslim.

Dengan kata lain, ulama tanah air tersebut menegaskan bahwa ada beberapa keterangan soal amalan Muharram yang tidak dibenarkan.

Contohnya, riwayat yang mengatakan bahwa barangsiapa yang berpuasa akhir dan awal tahun baru Islam, yakni 30 Dzulhijjah digabung 1 Muharram, maka akan dapat pahala seperti ibadah 50 tahun.

Baca Juga Keunggulan Puasa Sunnah Di Bulan Muharram, Salah Satunya Bisa Leburkan Dosa-dosa Dalam Setahun

“Puasa di akhir tahun dan di awal tahun akan diampuni dosa dll, ini jelas bohong riwayat semacam itu. Wong awal tahun akhir tahun ada pada zaman sayyidina Umar bin Khattab, bukan pada zaman nabi,” ucapnya, dikutip beritamandalika.com dari Al Bahjah TV, Kamis, 28 Juli 2022.

“Yang mencetuskan awal tahun baru khalifah Umar. Ini menunjukkan bahwa riwayat yang menyertakan iming-iming pahala besar seperti itu paling digemari umat meskipun tak jelas juntrungannya,” ujar dia.

Adapun perihal dzikir ayat kursi dan doa-doa lain merupakan hal yang dianjurkan, asal tidak mengatasnamakan Nabi Muhammad SAW di dalamnya.

“Kalau ada ulama menyuruh baca yasin 16 kali misalnya, tidak apa-apa, bagus, asal jangan ngomong ‘Rasulullah menganjurkan begini’ gak boleh kalau Anda menisbatkan nabi seperti itu,” ujarnya lagi.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah