Menggali Sejarah Perang Ngali: Bukti Pemberani Rakyat Bima Melawan Penjajah Belanda

- 26 Juni 2024, 20:16 WIB
Ilustrasi perang
Ilustrasi perang /

 

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Perang Ngali merupakan salah satu episode heroik dalam sejarah perjuangan rakyat Bima melawan penjajah Belanda. Terjadi di desa Ngali, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, perang ini menjadi bukti keberanian dan tekad tak tergoyahkan rakyat Bima dalam mempertahankan tanah air mereka dari penjajahan.

 

Latar Belakang Perang Ngali

Pada awal abad ke-20, penjajahan Belanda semakin kuat mencengkeram wilayah Nusantara, termasuk Bima. Belanda tidak hanya memaksakan kekuasaan politiknya, tetapi juga menerapkan berbagai kebijakan yang merugikan dan menindas rakyat setempat. Pengenaan pajak yang tinggi, kerja paksa, dan perampasan tanah menjadi pemandangan umum di berbagai daerah, termasuk di desa Ngali.

 

Ketidakpuasan dan kemarahan rakyat Bima semakin memuncak. Dipimpin oleh para tokoh adat dan pemimpin lokal yang karismatik, mereka mulai merencanakan perlawanan terhadap penjajah. Desa Ngali menjadi pusat gerakan perlawanan ini karena lokasinya yang strategis dan semangat juang rakyatnya yang tinggi.

 

Awal Mula Perang Ngali

Perang Ngali dimulai pada tahun 1908, ketika pasukan Belanda mencoba untuk memadamkan gerakan perlawanan di desa Ngali. Pasukan Belanda yang dilengkapi dengan senjata modern menghadapi perlawanan sengit dari rakyat Ngali yang hanya bersenjatakan alat-alat tradisional seperti tombak, parang, dan senapan kuno. Meskipun demikian, semangat juang dan keberanian rakyat Ngali tidak dapat diremehkan.

 

Perang yang Meletus

Pada puncak pertempuran, rakyat Ngali di bawah pimpinan tokoh seperti Haji Muhammad Ali (Haji Ali Ngali) melakukan serangan mendadak ke pos-pos penjajah Belanda. Dengan taktik gerilya yang cerdas dan pengetahuan mendalam tentang medan, mereka berhasil mengejutkan dan mengalahkan beberapa pasukan Belanda. Meskipun kalah dalam persenjataan, keberanian dan strategi yang tepat membuat rakyat Ngali mampu memberikan perlawanan yang berarti.

 

Namun, pertempuran tidak berakhir mudah. Pasukan Belanda dengan kekuatan militernya yang besar akhirnya melakukan serangan balik yang lebih masif. Banyak pejuang Ngali yang gugur dalam pertempuran ini, tetapi semangat juang mereka tetap hidup dalam ingatan rakyat Bima.

 

Dampak dan Warisan Perang Ngali

Meskipun akhirnya Belanda berhasil menguasai kembali desa Ngali, Perang Ngali memberikan dampak besar dalam sejarah perjuangan rakyat Bima. Perang ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah dan menginspirasi gerakan-gerakan perlawanan lainnya di berbagai wilayah Bima dan Nusantara.

 

Keberanian rakyat Ngali dalam melawan penindasan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan. Perang Ngali juga mengingatkan kita tentang pentingnya persatuan dan semangat juang dalam menghadapi penindasan.

 

Peringatan dan Penghormatan

Hingga kini, Perang Ngali dikenang dan dihormati oleh masyarakat Bima. Setiap tahun, peringatan perang ini diadakan untuk mengenang para pahlawan yang gugur dan untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa. Monumen dan tempat-tempat bersejarah terkait Perang Ngali juga didirikan sebagai penghormatan terhadap perjuangan rakyat Ngali.***

 

Perang Ngali adalah salah satu bukti nyata keberanian dan keteguhan rakyat Bima dalam melawan penjajah Belanda. Melalui perlawanan yang gigih dan penuh pengorbanan, rakyat Ngali menunjukkan bahwa semangat juang dan persatuan dapat menjadi kekuatan besar dalam menghadapi segala bentuk penindasan. Perang Ngali bukan hanya bagian dari sejarah Bima, tetapi juga warisan berharga bagi seluruh bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan.

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah