Ini Sejarah Masuknya Islam di Bumi Tastura Lombok Tengah

- 26 Juni 2024, 21:31 WIB
Masjid Kuno Rambitan
Masjid Kuno Rambitan /Sumber google maps/

 

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Bumi Tastura, yang mencakup wilayah Lombok Tengah, merupakan salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di Pulau Lombok. Seperti daerah lain di Nusantara, Lombok Tengah menerima pengaruh Islam melalui berbagai jalur, termasuk perdagangan, dakwah para ulama, dan dukungan dari kerajaan lokal. Kisah penyebaran Islam di Lombok Tengah adalah sebuah cerita tentang kebijaksanaan, adaptasi budaya, dan keharmonisan yang menarik untuk disimak.

 

Kedatangan Pedagang Muslim

Pada abad ke-16, para pedagang dari berbagai wilayah seperti Arab, Persia, dan Gujarat (India) mulai mengunjungi Lombok, membawa serta barang dagangan dan ajaran agama Islam. Pelabuhan-pelabuhan di Lombok Tengah, seperti Kuta dan Praya, menjadi tempat persinggahan para pedagang ini. Interaksi antara penduduk lokal dan pedagang Muslim ini menjadi salah satu jalur awal masuknya Islam ke Lombok Tengah.

 

Peran Ulama dan Wali Songo

Peran ulama dan para wali, terutama dari Jawa dan Sulawesi, sangat penting dalam menyebarkan Islam di Lombok Tengah. Salah satu wali terkenal yang berperan dalam penyebaran Islam di Lombok adalah Sunan Giri, yang juga dikenal sebagai Raden Paku. Sunan Giri mengirimkan para muridnya ke berbagai wilayah di Nusantara, termasuk Lombok, untuk menyebarkan ajaran Islam.

 

Dukungan Kerajaan

Dukungan dari kerajaan lokal, terutama Kerajaan Selaparang, juga sangat penting dalam penyebaran Islam di Lombok Tengah. Kerajaan Selaparang, yang terletak di bagian timur Lombok, adalah kerajaan pertama di Lombok yang secara resmi menerima Islam. Raja Selaparang mengundang ulama dari Jawa dan Sulawesi untuk mengajarkan Islam di kerajaannya dan mendukung penyebaran agama ini ke seluruh pulau, termasuk Lombok Tengah.

 

Integrasi dengan Budaya Lokal

Salah satu kunci keberhasilan penyebaran Islam di Lombok Tengah adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan budaya lokal. Para penyebar Islam dengan bijaksana memasukkan elemen-elemen budaya dan tradisi lokal ke dalam praktik keagamaan Islam. Hal ini menciptakan bentuk-bentuk ibadah dan ritual yang unik, yang meskipun berlandaskan Islam, tetap mempertahankan kearifan lokal.

 

Contohnya adalah tradisi Perang Topat di Lingsar, sebuah ritual yang menggabungkan unsur Islam dan Hindu. Ritual ini diadakan setiap tahun sebagai bentuk syukur dan doa untuk kesejahteraan dan kesuburan. Masyarakat Muslim dan Hindu bersama-sama mengikuti upacara ini, mencerminkan kerukunan dan toleransi beragama di Lombok Tengah.

 

Masjid dan Pendidikan Islam

Seiring dengan penyebaran Islam, banyak masjid dan lembaga pendidikan Islam didirikan di Lombok Tengah. Salah satu masjid tertua di Lombok Tengah adalah Masjid Kuno Rembitan di Desa Sade. Masjid ini dibangun pada abad ke-17 dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat setempat.

 

Selain masjid, lembaga pendidikan Islam seperti pesantren juga mulai bermunculan. Pesantren-pesantren ini memainkan peran penting dalam mendidik generasi muda tentang ajaran Islam dan nilai-nilai moral. Mereka juga menjadi pusat pengajaran ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

Pengaruh Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Islam membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lombok Tengah. Ajaran Islam tidak hanya mengatur aspek spiritual, tetapi juga berbagai aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Hukum-hukum Islam mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam sistem pernikahan, warisan, dan penyelesaian sengketa.

 

Tradisi-tradisi baru yang berlandaskan Islam juga mulai muncul, seperti perayaan Maulid Nabi, Ramadan, dan Idul Fitri. Tradisi-tradisi ini menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat, menguatkan ikatan komunitas dan memperkuat identitas budaya mereka.

 

Pengaruh hingga Masa Kini

Pengaruh Islam di Lombok Tengah masih sangat kuat hingga saat ini. Meskipun modernisasi dan globalisasi membawa perubahan, banyak tradisi dan nilai-nilai Islam yang tetap dipertahankan. Masjid-masjid dan pesantren-pesantren terus berkembang, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan.

 

Pemerintah daerah dan berbagai organisasi kebudayaan juga berperan aktif dalam melestarikan warisan Islam di Lombok Tengah. Berbagai program dan kegiatan, seperti festival budaya dan seminar keagamaan, sering diadakan untuk memperkenalkan dan mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan.

 

Sejarah masuknya Islam di Bumi Tastura, Lombok Tengah, adalah kisah tentang transformasi sosial dan budaya yang membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Melalui jalur perdagangan, dukungan kerajaan, peran ulama, dan adaptasi dengan budaya lokal, Islam berhasil menyebar dan menjadi bagian integral dari identitas masyarakat Lombok Tengah.

 

Masjid-masjid kuno, tradisi-tradisi unik, dan lembaga pendidikan Islam adalah saksi bisu dari sejarah ini, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghormati warisan budaya dan keagamaan. Di tengah perubahan zaman, semangat kebersamaan dan keharmonisan antara ajaran Islam dan tradisi lokal ini terus hidup dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah