BERITA MANDALIKA - Orang Indonesia rata-rata menghabiskan delapan jam per hari untuk menggunakan perangkat digital. Lamanya konsumsi perangkat digital itu perlu diimbangi oleh kepekaan literasi digital.
Anggota Indonesia Information and Communication Technology Partnership Association (ICT Watch) Indriyatno Banyumurti mengatakan, penggunaan teknologi digital dengan intensitas yang tinggi harus seimbang dengan edukasi literasi digital yang mumpuni.
“Penggunaan teknologi bisa maksimal dan positif, bila masyarakat memiliki literasi digital baik,” katanya dalam keterangan pers pada Selasa, 12 Juli 2022.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center, pada tahun 2021, saat ini Indonesia masih menduduki kategori “sedang” dalam hal kapasitas literasi digital. Kategori “sedang” itu memiliki nilai sebesar 3.49 dari 5.00.
Ia menambahkan, literasi digital tidak banyak berbicara tentang cara menggunakan teknologi digital, tetapi fungsinya. “Jadi kalau kita bicara tentang 4.0 itu tidak hanya selalu sosial media, tapi fungsinya untuk apa,” tuturnya.
Selain itu, literasi digital bukanlah panduan cara menggunakan media sosial, tapi panduan untuk mengetahui fungsi media sosial yang sebenarnya. Sehingga dapat menghindari penyalahgunaan media sosial seperti halnya membuat konten-konten negatif.
Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu menuturkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi warga Sumba Timur terutama di era perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi yang dikonsumsi masyarakat setiap hari.
Dengan kegiatan ini masyarakat dan komunitas bisa semakin paham akan pentingnya literasi digital.