Bicara di PBB, Kaesang Bagi Pengalaman Bisnisnya Menghadapi Pandemi Covid-19

- 13 Juli 2022, 13:15 WIB
Kaesang Pangarep bersama dengan para panelis termasuk Co Founder & COO Sea Ye Gang, dalam forum HLPF ECOSOC 2022 di New York, Amerika Serikat. 
Kaesang Pangarep bersama dengan para panelis termasuk Co Founder & COO Sea Ye Gang, dalam forum HLPF ECOSOC 2022 di New York, Amerika Serikat.  /dok. Shopee/

BERITA MANDALIKA - Kaesang Pangarep, pendiri GK Hebat tampil blak-blakan mengenai dampak Covid-19 terhadap bisnisnya dalam rangkaian pertemuan PBB High Level Political Forum on Sustainable Development ECOSOC 2022 (HLPF ECOSOC 2022) yang digelar atas kerjasama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Pemerintah Republik Indonesia, Kamis, 7 Juli 2022 di New York, waktu setempat. 

Acara yang mengusung tema Promoting Partnership and Digitalization in the Creative Economy: From Survival to Thriving in the Post-Pandemic Recovery ini menghadirkan panelis ahli dari berbagai negara, juga perwakilan perusahaan teknologi seperti Sea ltd.

Dalam kesempatan tersebut, Kaesang menceritakan kisahnya sebagai pelaku usaha kecil dan menengah yang ikut merasakan dampak dari pandemi Covid 19. 

“Dari 100 outlet yang ada, kami harus menutup 40 outlet dan fokus pada outlet yang tersisa. Bahkan kami terpaksa memilih antara menyelamatkan Ternakopi atau fokus pada SangPisang. Dan kami memilih menutup Ternakopi dan fokus pada SangPisang,” katanya.

Putera bungsu Presiden Joko Widodo ini juga mengatakan dirinya harus mulai membangun strategi baru untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Salah satunya dengan memanfaatkan platform digital.

“Dulu 90% penjualan dilakukan secara offline dan 10% online. Sekarang kita sudah mengandalkan penjualan online melalui platform seperti Shopee,” ujarnya. 

Selain itu, Kaesang juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan yang positif di antara pelaku UMKM dan juga korporasi. 

Co-Founder and Chief Operating Officer Sea Ye Gang mengatakan perusahaannya melalui Shopee merasakan bagaimana pertumbuhan UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk dapat bertahan selama pandemi. “Tidak hanya bertahan, kini mereka juga memanfaatkan platform ini untuk memperluas bisnis dan pasar mereka. Dan ini berdampak cukup besar bagi perekonomian secara umum,” katanya. 

Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk PBB Arrmanatha Nasir mengatakan di Indonesia, ekonomi kreatif dan UMKM memiliki kontribusi hingga 70% terhadap GDP Indonesia. “Potensi besar ekonomi kreatif dan

UMKM perlu didorong oleh semangat kemitraan dan kolaborasi, khususnya antara perusahaan digital dan para pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya. 

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah