Bulog Memainkan Strategi Stabilitas Pasukan dan Harga Pangan untuk Meminimalisir Kenaikan Harga Beras

- 4 Februari 2023, 17:22 WIB
Pekerja tengah mengangkut beras di Gudang perum BULOG  Kanwil Jawa Barat.
Pekerja tengah mengangkut beras di Gudang perum BULOG Kanwil Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT – Antisipasi dari tumbuhnya lonjakan harga beras di pasaran telah dilakukan oleh Perum Bulog.

Salah satu badan pemerintah yang menangani beras produksi dalam negeri ini telah menggelontorkan beras dengan strategi Stabilitas Pasukan dan Harga Pangan (SPHP). 

Pihak Bulog sudah menangani dan mengantisipasi kenaikan harga beras dengan membagikan sekiranya 132 ribu ton beras ke banyak pedagang sembako yang ada di pasar seluruh pelosok Indonesia. Strategi SPHP yang didistribusikan ke beberapa wilayah ini melalui pengawasan ketat tantara Satgas Pangan Polda juga Pemerintah Provinsi Kab/Kota.

Adanya penggelontoran beras dengan Strategi SPHP ini sendiri ditujukan agar ketersediaan pasokan beras sembako masih aman di pasaran sehingga harganya masih stabil. Juga daya jual beli masyarakat untuk membeli beras yang juga masih bisa ditingkatkan, sehingga menekan laju inflasi dari adanya kemungkinan besar pengaruh kenaikan harga beras.  

Adanya strategi SPHP oleh pihak Bulog, maka akan diberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) ke pihak pedagang beras. Beras bulog dengan kualitas medium dijual ke pedagang dengan harga berkisar Rp8.300 per kilogram sedangkan untuk kualitas premium dikenakan harga Rp9.450 per kilogramnya. 

Harga Eceran Tertinggi (HET) ini adalah nominal harga yang seharusnya dipatenkan banyak pedagang beras untuk menjual beras mereka ke pasaran, tanpa ada kenaikan harga beras selebihnya. Hal ini dikarenakan Perum Bulog memberikan penggolontoran beras jenis bulog ini secara cuma-cuma dengan harga jual yang sangat ramah dikantong masyarakat. 

Harga ini jauh lebih murah dari harga beras yang bukan jenis bulog. Di mana harga beras di pasaran saat ini sudah menyentuh harga Rp12.900 per kilogram yang naik Rp50 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.850 menurut harga yang ditetapkan oleh Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Selasa 24 Januari 2023 kemarin.

Beras Bulog yang memiliki HET tidak melebihi dari Rp10.000 per kilogramnya adalah opsi paling membantu untuk semua pedagang beras. Meskipun beras jenis Bulog ini dulunya dinyatakan sebagai beras untuk masyarakat miskin. Namun jenis beras Bulog sendiri sudah semakin bagus kualitasnya dan tidak kalah saing dengan jenis beras lainnya. 

Adapun menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang meneliti apakah penyebab dari kenaikan harga beras secara signifikan ini. Melalui pengamatan yang sudah dilakukan, Buwas menjelaskan jika kemungkinan harga beras naik karena adanya pengaruh faktor penyerapan penjualan beras dari pedagang oleh masyarakat yang masih kurang. 

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x