Simak Apa Itu Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole yang Sebabkan Kemarau Tahun Ini Lebih Kering

- 7 Agustus 2023, 06:07 WIB
Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole.
Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole. /Pixabay/Kimkin/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Adanya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra menyebabkan musim kemarau 2023 ini lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya.

Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional karena adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.

Dilansir dari laman indonesia baik, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Juga: Waspada Tekanan Darah Tinggi! Karena Jadi Penyebab Kematian Dini Tertinggi di Dunia

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Sedangkan, Indian Ocean Dipole (IOD) sendiri didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai level moderate, sementara IOD sudah memasuki level index yang positif.

Baca Juga: Pesta Rakyat : Ribuan Masyarakat Nonton Narmada Cup 2023

Fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

Halaman:

Editor: Dani Prawira

Sumber: Indonesia Baik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah