Media Asing Puji Capres Satu ini

- 15 November 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi baju kampanye
Ilustrasi baju kampanye /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik Uni Eropa pada hari Senin terkait larangan impor minyak kelapa sawit dan menyatakan bahwa orang Eropa pada masa kolonial juga bersalah atas deforestasi.

UE pada bulan April mengesahkan undang-undanglarang impor komoditas yang terkait dengan perusakan hutan, termasuk minyak kelapa sawit yang merupakan produsen terbesar di dunia.

Prabowo mengatakan Indonesia menjaga hubungan "baik" dengan Eropa "meskipun kita kadang-kadang memiliki masalah dengan Uni Eropa."

"Kami membuka pasar kami untuk Anda," katanya, menyinggung kendaraan Mercedes Benz dan Volkswagen sebagai contoh. "Tetapi Anda tidak akan membiarkan kami menjual minyak kelapa sawit, dan sekarang kami menghadapi masalah mencoba menjual kopi, teh, kakao," katanya dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Centre for Strategic and International Studies di Jakarta.

Uni Eropa mengatakan dalam sebuah komentar bahwa mereka tidak dapat berkomentar tentang pernyataan calon presiden Indonesia tersebut.

"Peraturan ini berlaku untuk semua orang, di dalam dan di luar Eropa. Ini berlaku untuk komoditas, bukan untuk negara, dan bukan bersifat hukuman atau proteksionis, tetapi menciptakan lapangan bekerja yang seimbang," kata Uni Eropa, menambahkan bahwa mereka berkomunikasi dengan mitra "sehingga kita dapat melanjutkan perdagangan, tetapi tanpa deforestasi."

Sebelum larangan itu, UE adalah pembeli terbesar ketiga minyak kelapa sawit Indonesia.
Produksi minyak kelapa sawit sering disalahkan oleh para lingkungan karena deforestasi, tetapi Prabowo mengatakan bahwa selama pemerintahan kolonial, orang Eropa memaksa penduduk Indonesia untuk menanam teh, kopi, karet, dan kakao dan "mereka merusak hutan kita sebelumnya."

Indonesia adalah negara koloni Belanda dan merupakan sumber kekayaan yang penting, berkat perdagangan rempah-rempah.

Prabowo mengatakan bahwa jika dia memenangkan pemilihan presiden 2024 : "Saya tidak ingin proteksionisme, saya ingin lapangan kerja yang seimbang."

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah