Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mendorong agar sisi kultus dalam beragama tidak dijadikan lelucon atau guyonan di tengah hiruk pikuk politik menjelang Pemilu 2024.
Menag menyampaikan imbauan ini setelah sejumlah video viral yang menyinggung aspek agama, menekankan sensitivitas publik yang meningkat.
"Saya kira sih kalau bisa dihindari, jangan gunakan agama sebagai guyonan," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Mataram, Selasa.
Ia menegaskan bahwa dalam suasana politik, agama sebaiknya tidak dijadikan bahan candaan untuk menghindari reaksi publik yang luas.
Menag juga menyerukan kepada aktor politik, guru, dan ulama untuk menghentikan penggunaan anasir-agama sebagai lelucon. "Sudahlah, sudahi, baik menggunakan agama sebagai alat politik, bahan candaan atau apapun, jangan," tandasnya.
Pernyataan ini muncul menyusul beberapa video viral yang menyinggung aspek keagamaan, termasuk pernyataan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan potongan video yang melibatkan capres Anies Baswedan dan Ustad Abdul Shomad.
Menag berharap para pihak dapat lebih bijak dan menghindari penggunaan agama sebagai instrumen politik atau hiburan. ***
