Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan dugaan kecurangan terkait mobilisasi pemilih secara ilegal dengan modus pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyampaikan bahwa temuan tersebut bermula dari puluhan pemuda yang mengklaim sebagai mahasiswa sedang melakukan penelitian dan mengajukan pindah TPS dengan dokumen yang mencurigakan.
"TKN Prabowo Gibran mendapatkan informasi tentang dugaan mobilisasi pemilih secara ilegal dengan modus pemilih pindah TPS di Dramaga, Bogor, Jawa Barat," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Dokumen tersebut terlihat mencurigakan karena para pemuda hanya menyerahkan surat tugas penelitian di Kecamatan Dramaga, namun tidak dilengkapi dengan izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan Polri (Kesbangpol) wilayah setempat.
Selain itu, surat yang mereka bawa tidak memiliki tanda tangan basah, hanya berupa stempel.
Habiburokhman mengapresiasi ketegasan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Dramaga yang menolak permintaan orang yang mengaku sebagai mahasiswa tersebut.
Dia menilai modus mobilisasi pemilih ilegal seperti ini dapat menggembungkan jumlah pemilih dan menguntungkan pasangan calon tertentu.
Atas temuan tersebut, Habiburokhman meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Gakkumdu untuk proaktif mengusut dugaan mobilisasi pemilih ilegal demi menjaga legitimasi pemilu. ***
