Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Mohammad Mukri, mengajak masyarakat untuk tidak golput pada Pemilu 2024.
Ia menyatakan bahwa dengan menyalurkan hak suara, kita sedang menyemai nilai-nilai kebaikan, dan itu menjadi pintu untuk terselenggaranya kebaikan dan kemaslahatan bagi semua.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Mukri menegaskan bahwa partisipasi aktif dalam Pemilu akan membuktikan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi, bukan hanya dalam bentuk prosedural, tetapi juga secara substansial, menunjukkan proses dan hasil berkualitas.
“Dunia sedang menonton Indonesia. Pemilu saat ini akan mencerminkan dan memberikan citra Indonesia di mata dunia. Kalau hasilnya baik, maka posisi Indonesia juga akan semakin baik di mata dunia. Ini yang perlu kita sadari,” ujar Mukri.
Selain menyerukan untuk menyalurkan suara, Mukri juga menekankan pentingnya menciptakan kondisi yang kondusif selama dan setelah pemilu. Apapun hasilnya, harus diakui sebagai proses demokrasi yang beradab.
“Tidak mungkin semuanya menang karena setiap kompetisi harus ada yang menang dan ada juga yang kalah. Semua ini bisa menjadi proses pendewasaan bangsa Indonesia yang sepakat mengusung nilai-nilai demokrasi,” tambahnya.
Mukri mengingatkan bahwa perbedaan pilihan dalam pemilu adalah keniscayaan. Melalui proses keragaman pilihan, bangsa Indonesia bisa mendewasakan diri dalam memahami dan membiasakan diri dengan perbedaan.
“Elok dan indahnya Indonesia karena adanya keragaman yang sudah menjadi sunnatullah. Maka, Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip warisan leluhur yang harus dipegang erat,” ungkap Mukri.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Hukum, dan Media itu juga mengimbau untuk menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, pembunuhan karakter, dan hal-hal negatif lainnya. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut, terutama pada momentum pemilu, dapat mengikis gen moderat yang telah tertanam kuat.
