Ade Lativa, Senyumpuan : Harusnya Ada Hotline Pangaduan Terhadap Kekerasan Seksual di Pariwisata Kita

5 Desember 2022, 11:24 WIB
Adel Lativa Founder Senyumpuan /Farah (beritamandalika)

BERITA MANDALIKA - Kekerasan Seksual terhadap perempuan belum usai meski undang-undang Indonesia sudah tegas melindungi hak perempuan.

 

Kekerasan perempuan tidak hanya terjadi melalui online, bisa terjadi secara psikis maupun fisik.

 

Ade lativa, Senyumpuan mengatakan kasus kekerasan seksual paling banyak terjadi di ranah domistik seperti kekerasan dalam pacaran, KDRT, institusi pendidikan, dan ruang publik

 

"Orang-orang yang seing melapor kekerasan domestik khususnya dalam hubungan pacaran. Dan yang terjadi sampai kekerasan pisik

Kdrt, yang instutusi pendkdikan dan tempat umum," katanya.

 

Kadang ketika korban ingin melaporkan kekerasan seksual yang ia alami, korban sering menganggap kekerasan seksual yang ia alami kerap kali dianggap aib dan akhirnya tidak melaporkannya ke pihak berwajib, "Korban menganggap menjadi korban kekerasan seksual adalah aib."

 

Bahkab ketika melaporkan ke pihak berwajib, yang sering ditemukan korban sering ditanya-tanya tentang pakaian yang ia kenakan dan lain-lain. Pertanyaan seperti itu tidak berpihak ke korban.

 

Menurutnya, semua orang harus berusaha melundungi sendiri dari kekerasan seksual dan harus ada tempat pengaduan, khususnya di destinasi wisata.

 

Kekerasan seksual di dunia pariwisata sebelumnya pernah terjadi di Gili Trawangan. Menurut Ade Lativa harusnya di tempat wisata harus ada hotline pengaduan tentang kekerasan perempuan di pariwisata.

 

"Seharusnya ada hotline untuk melapor tentang kekerasan seksual di pariwisata," katanya. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Hayyan

Tags

Terkini

Terpopuler