Metode PISA Jadi Solusi Bagi Anak NTB Yang Tinggal Di Pelosok Untuk Tetap Dapat Pendidikan. Seperti Apa Ya?

30 Januari 2023, 19:15 WIB
Ilustrasi anak sekolah /Unsplash/

BERITA MANDALIKA - Memberikan pendidikan bagi semua anak-anak di Indonesia jadi kewajiban negara untuk memenuhinya.

Termasuk bagi anak-anak yang tinggal di berbagai pelosok yang punya tradisi yang kental, anak petani dan anak nelayan. 

Hal ini juga yang diceritakan Aidy Furqan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB).

Contohnya di Lombok, ketika ada acara Maulid Adat di Bayan, banyak anak-anak yang tidak masuk sekolah dan memilih mengikuti acara tersebut.

Hal ini juga terjadi kepada anak-anak nelayan. Ketika musim terang bulan (pertengah bulan) anak-anak bakal pergi membantu orang tuanya untuk mencari gurita atau kepiting. 

Anak-anak bakal pulang ke pagi hari yang membuatnya tidak bisa bersekolah.

Di kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu juga. Ketika musim jagung, anak-anak bakal membantu orang tuanya seperti membantu menanam, memupuk hingga memanen. 

Waktu yang dibutuhkan cukup lama dan sampai membuat anak-anak tidak sekolah berminggu-minggu.

Akibat mereka sering absen sekolah, banyak yang tidak naik kelas. 

"Kalau seminggu atau dua minggu mereka ndak sekolah, terus ada absen yang pula alfa-alfa dalam kurun waktu dalam jumlah itu, dia akan melampaui angka 20 persen, terutama syarat naik kelas minimal 80 persen ikut pembelajaran langsung," kata Aidy Furqan, Senin (30/01) di Mataram. 

Untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan, terutama bagi anak-anak nelayan atau petani dan tinggal di pelosol, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bakal menerapkan PISA (Pembelajaran Integrasi dengan Sabahat Alam)

"Anak-anak juga butuh belajar dan butuh juga bekerja untuk hidup, makanya saya sebut pembelajaran PISA (Pembelajaran Integrasi debgan Sabahat Alam)," katanya lagi. 

Di dalam metode pembalajaran PISA ini, mereka (anak tinggal di pelosok, petani dan nelayan) bakal diberikan tugas secara mandiri oleh guru dengan hal-hal yang selalu mereka kerjakan.

"Kalau waktu menaneh jagung, nanem jagung aja tetapi guru akan memberikan tugas mandiri. Selama kamu berladang sebutkan perbuatan baik yang kamu lalukan," katanya mencontohkan. ***

Editor: Hayyan

Tags

Terkini

Terpopuler