Ponpes Al-Aziziyah Klaim Tidak Ada Bukti Penganiayaan Santriwati NI Asal NTT

28 Juni 2024, 10:22 WIB
Ponpes Al-Aziziyah Klaim Tidak Ada Bukti Penganiayaan Santriwati NI Asal NTT /Instagram muhyin_anom/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti penganiayaan terhadap santriwati berinisial NI (13), asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono.

 

"Jadi, dari hasil cek kami di pondok, semua ustazah, santriwati teman NI ini sekamar, bibi dapur tempat dia sering cerita, CCTV yang ada di sini juga sudah kami periksa semua, tidak ada bukti yang mengarah pada dugaan penganiayaan, itu makanya kami heran," ungkap Herman Sorenggana, kuasa hukum Ponpes Al-Aziziyah, pada Kamis (27/06).

 

Herman menjelaskan bahwa pihak ponpes pasti mengetahui jika terjadi keributan atau perkelahian antara santri maupun dengan tenaga pengajar dan pengasuh asrama. "Jadi, memang bukti adanya dugaan penganiayaan itu tidak ada, kalau pun ada, pihak pondok pasti mengetahuinya," ujar Herman.

 

Kronologi Kesehatan Santriwati NI

Ponpes Al-Aziziyah telah menelusuri aktivitas santriwati NI sebelum menjalani perawatan medis di RSUD dr. Raden Soedjono di Kabupaten Lombok Timur.

 

Pada 12 Juni 2024, santriwati NI mengeluhkan benjolan nanah seperti jerawat pada hidungnya. Rekan-rekannya menyarankan untuk berobat ke klinik, namun saran itu tidak dihiraukan dan NI malah menusuk benjolan tersebut dengan jarum pentul. Keesokan harinya, NI mengalami demam dan benjolan nanah pada hidungnya pecah dan berlubang.

 

"Dokter kami langsung cek, santriwati NI dibawa ke klinik kami, dikasih obat sesuai keluhan sakit. Keluhannya itu demam dan bengkak di bawah mata," kata Herman.

 

Karena kondisi NI tidak kunjung membaik, pihak ponpes kemudian menghubungi orang tua NI di NTT. Pada Jumat sore (14/6), wali dari santriwati NI menjemputnya. Dari pantauan CCTV, NI masih bisa berjalan menuju kendaraan jemputan.

 

"Itu makanya, kami kaget setelah melihat kondisi NI di rumah sakit, itu berbeda dengan kondisinya saat meninggalkan pondok. Itu berjarak lima hari dari penjemputan," jelas Herman.

 

Menunggu Hasil Diagnosa

Dengan menceritakan hasil penelusuran tersebut, Herman menyatakan bahwa pihak ponpes juga ingin mengetahui penyebab gangguan kesehatan NI yang kini harus menggunakan ventilator di rumah sakit.

 

"Itu makanya kami juga ingin tahu apa sebabnya itu, kami masih tunggu hasil diagnosa pihak rumah sakit," katanya.

 

Pihak Ponpes Al-Aziziyah dan seluruh santri turut mendoakan kesembuhan NI. "Kami sangat sedih melihat kondisi santriwati kami ini, kami tetap mendoakan, mudah-mudahan santriwati kami ini cepat pulih, cepat sembuh supaya bisa kembali lagi berkumpul dengan rekannya di asrama," ujar Herman.

 

Kasus ini menyoroti pentingnya pemantauan kesehatan dan kesejahteraan santri di pondok pesantren. Ponpes Al-Aziziyah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak medis dan keluarga santriwati NI demi menemukan solusi terbaik untuk kesembuhan NI.***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler