Pariwisata NTB Bakal Menerapkan Pariwisata yang Ramah Gender. Seperti Apa?

- 9 Desember 2022, 18:41 WIB
Ilustrasi gender.
Ilustrasi gender. /Pixabay/PIX1861/

BERITA MANDALIKA - Isu mengenai gender di Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan isu yang cukup baru dan belum banyak dibicarakan.

Mengenai isu gender masih banyak permasalahan ditemui dan masih banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi. 

Dalam wawancara beberapa bulan lalu, seorang pekerja perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya kerap kali mendapatkan pelecehan seperti catcalling. 

"Saya risih ketika diperlakukan seperti itu," katanya pada bulan Maret 2022 lalu.

catcalling ini juga pernah dialami oleh salah satu wisatawan perempuan yang sempat viral di media sosial.

Mengenai hal itu, banyak tanggapan dari berbagai warganet, ada yang mendukungnya dan ada pula yang memakinya.

Terlepas dari itu, kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual belum usai di pariwisata Indonesia, termasuk di NTB.

Menanggapi hal itu, Izzudin Mahili, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata NTB bakal berikhtiar untuk mewujudkan pariwisata NTB yang ramah terhadap gender.

Menurutnya tuntutan pariwusata memang untuk terbebas dan tidak ada lagi kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual di pariwisata, khususnya pariwisata NTB.

"Kalau kita bicara isu ini, bukan lagi kita bicara isu nasional, bahkan global dan memang tuntutan pariwisata ke depan seperti itu," katanya. 

Dinas Pariwisata juga bakal memasukkan isu ramah gender dan anak dalam program mereka yang bernama Si Pantas yang di dalamnya ada Desa Wisata.

"Jadi di Sapa Pantas Ini juga dijadikan parameternya.  Bagaimana desa wisata itu ramah anak dan gender. Jadi resesi keamanannya. dan kita harap yang datang ke desa wisata ini kan family. Jadi bagaimana dia ramah kepada anak dan ramah terhadap gender," tambahnya lagi.

Sementara itu, Ade Lativa, Founder Senyumpuan mengatakan pariwisata NTB yang ramah gender berarti tidak ada kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi dan dengan pariwisata NTB yang ramah terhadap gender bakal membuat pariwisata NTB lebih dikenal lagi. 

 

" Ketiadaan kasus kekerasan terhadap perempuan jg (sesuai 9 jenis yg ada dlm UU) dna bagus untuk kemajuan pariwisata kita untuk semakin mendunia," katanya. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x