"Kalau seminggu atau dua minggu mereka ndak sekolah, terus ada absen yang pula alfa-alfa dalam kurun waktu dalam jumlah itu, dia akan melampaui angka 20 persen, terutama syarat naik kelas minimal 80 persen ikut pembelajaran langsung," kata Aidy Furqan, Senin (30/01) di Mataram.
Untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan, terutama bagi anak-anak nelayan atau petani dan tinggal di pelosol, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bakal menerapkan PISA (Pembelajaran Integrasi dengan Sabahat Alam)
"Anak-anak juga butuh belajar dan butuh juga bekerja untuk hidup, makanya saya sebut pembelajaran PISA (Pembelajaran Integrasi debgan Sabahat Alam)," katanya lagi.
Di dalam metode pembalajaran PISA ini, mereka (anak tinggal di pelosok, petani dan nelayan) bakal diberikan tugas secara mandiri oleh guru dengan hal-hal yang selalu mereka kerjakan.
"Kalau waktu menaneh jagung, nanem jagung aja tetapi guru akan memberikan tugas mandiri. Selama kamu berladang sebutkan perbuatan baik yang kamu lalukan," katanya mencontohkan. ***