APBD Kabupaten Bima 2024 Capai Rp1,96 Triliun: Fokus Peningkatan Layanan dan Pemenuhan SPM

- 30 November 2023, 07:11 WIB
Ilustrasi APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2024
Ilustrasi APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2024 /FOTO: Pixabay/Stevepb/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 sebesar Rp1,96 triliun.

Wakil Bupati Bima, Drs Dahlan M Noer, menyatakan bahwa proyeksi ini mencerminkan kenaikan sebesar 2,19 persen dibandingkan APBD tahun 2023.

Kenaikan ini terutama disokong oleh peningkatan alokasi pendapatan transfer dari pemerintah pusat, khususnya dana alokasi umum (DAU) yang tidak ditentukan penggunaannya dan DAU yang telah ditentukan penggunaannya (specific grant).

 

"Alokasi anggaran ini akan digunakan untuk penggajian PPPK, peningkatan kualitas layanan dasar, serta pemenuhan target standar pelayanan minimal (SPM) di bidang pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan umum," ungkap Wakil Bupati Dahlan M Noer dalam keterangan tertulisnya diterima di Mataram, Rabu.

Selain itu, APBD 2024 juga akan mengalokasikan dana untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024. Dengan pendapatan direncanakan sebesar Rp1,96 triliun, terjadi peningkatan sebesar Rp48,3 miliar atau 2,53 persen dari target pendapatan APBD tahun 2023.

Meskipun pendapatan asli daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp169,93 miliar dengan penurunan Rp5,56 miliar atau 3,27 persen dari tahun 2023, pendapatan transfer diharapkan mencapai Rp1,78 triliun, meningkat Rp52,70 miliar atau 3,04 persen dari target tahun 2023.


Dalam komponen belanja daerah, direncanakan sebesar Rp1,98 triliun, mengalami kenaikan Rp42,63 miliar atau 2,19 persen dari APBD 2023. Angka tersebut akan digunakan untuk berbagai komponen, termasuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp25 miliar, mengalami penurunan Rp5,7 miliar atau 18,61 persen dari APBD 2023. Sementara itu, pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp1 miliar, yang diarahkan untuk penyertaan modal pada badan usaha milik daerah (BUMD) guna penguatan ekuitas dan kinerja BUMD. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah